Begini Jurus Mitra Go-Jek Atur Keuangan Supaya Bisa Naik Haji

Naik haji membutuhkan persiapan matang. Utamanya soal biaya. Maklumlah, naik haji membutuhkan biaya yang tak sedikit.

Ellon, mitra driver GO-JEK, paham akan hal ini. Maka itu, dia pun memanfaatkan program tabungan haji yang diinisiasi GO-JEK.

Mantan karyawan bank ini mengaku sudah menjadi nasabah tabungan haji Pertama Syariah sejak tahun lalu. Kini, tak terasa saldo tabungan hajinya sudah mencapai Rp 12 juta.

”Besaran cicilan untuk bisa berangkat ke tanah suci itu mencapai Rp30 ribu per hari yang dipotong secara otomatis dari saldo di akun GO-JEK,” terang Ellon.

Dia menargetkan cicilanya mencapai batas minimal ONH dalam 2,5 sampai 3 tahun ke depan.

Motivasi yang kuat agar bisa ke Tanah Suci membuat Ellon makin semangat melakoni profesinya sebagai mitra driver.

Baca Juga :  Aturan Ganjil Genap di Tol Tangerang Diprotes Driver Taksi Online

Seringkali ayah dua anak ini menerima bonus hingga Rp 200 ribu per hari dari usahanya menerima order dari konsumen.

Untuk mendapatkan bonus senilai itu, Ellon harus mencapai sekitar 13 sampai 17 order setiap harinya.

”Sekarang kita hitung saja misalnya rata-rata jasa bawa penumpang Rp10 ribu per order. Dikalikan saja 13 order atau 17 order,” terangnya mengilustrasikan.

Bonus itulah yang dialokasikan untuk tabungan haji. Selain itu, bonus yang diperoleh juga dimanfaatkan untuk program asuransi Allianz yang besarannya Rp 9.500 per hari.

Ellon juga mengakolasikan dana dari bonusnya untuk tabungan pendidikan anak senilai Rp 12 ribu per hari.

Strategi mengelola keuangan itu, menurut Ellon, telah dirasa cukup untuk menjaga tingkat kesejahteraan keluarga.

Baca Juga :  Makjleb! Jawab Sindiran Prabowo, Massa Driver Ojek Online: Lebih Baik Ngojek Daripada Ngehoax

Menurut dia, kesejahteraan yang diperoleh saat ini jauh berbeda saat statusnya menjadi karyawan alih daya (outsourcing).

Sebelum full time sebagai mitra driver GO-JEK, Ellon sempat nyambi. Belum keluar dari pekerjaannya di bank.

Baru kemudian pria asal Pangandaran ini memutuskan full time di GO-JEK. Alhasil, jam operasionalnya dimulai sejak pukul 07.00 pagi.

”Tapi sebenarnya sejak full time di GO-JEK, saya bisa mengatur waktu untuk mengantar anak pergi ke sekolah dan fleksibel mencari nafkah,” katanya yang selalu menargetkan bawa pulang Rp 200 ribu per hari.

Sebagai mantan karyawan di institusi keuangan, Ellon sadar pentingnya lebih memahami pengelolaan keuangan.

Alhasil, Ellon termasuk mitra yang sangat aktif mempromosikan layanan keuangan di GO-JEK.

Baca Juga :  UMKM Alami Lonjakan Pendapatan Setelah Menjadi Mitra Go-Jek

(tribunnews/tow)

Loading...