Alasan Eks Driver Uber Lebih Memilih Pindah ke Go-Jek: Capek di Jalan Sepadan dengan Penghasilan

Ternyata jadi driver Gojek lebih manis dibanding jadi driver Grab. Setidaknya itulah yang disampaikan para driver online kepada media, disela-sela mangkal di kawasan Bintaro Trade Center (BTC) Tangerang Selatan.

Ramainya perpindahan driver Uber ke Gojek pasca pembelian Uber ke Grab, menjadi banyak perbincangan di kalangan driver ojek online (ojol). Ternyata selain Go-Jek memberikan banyak kemudahan untuk menerima driver Uber, ada faktor lain.

“Gampangnya sih jadi driver Go-Jek lebih manis daripada Grabbike. Selain harga per kilometernya lebih mahal, layanan Gojek lebih banyak dari Grab.” kata Putra driver asal Tegal Rotan.

Putra melanjutkan, berdasarkan pengalamannya yang sudah menjadi driver online sejak 2015, yang paling enak memang Go-Jek. Saya sudah pernah jadi driver Uber, Grab, yang terakhir Go-Jek. Capek kita dijalan itu sepadan dengan penghasilan bersih yang dibawa pulang.

Baca Juga :  Dituntut Bikin Legalisasi Ojek Online, Ini Jawaban Kemenhub

Jajang, driver Gojek juga mengiyakan pendapat Putra. “Dengan aplikasi yang lebih banyak, otomatis order yang masuk juga banyak. Lagipula, Segala macam bonus, pembayaran Go Pay, bisa langsung ditransfer ke rekening saat itu juga. Beda dengan Grab, harus nunggu paling cepat sehari.”

Sementara itu, Micko, mejelaskan alasannya menjadi Grabbike. “Penghasilan Grabbike memang lebih kecil dibanding Gojek. Tapi Gojek itu gampang sekali memberi suspend ke driver. Terkadang tanpa alasan yang jelas. Yang bikin kesal, kalau sudah mau nutup target bonus nih, tiba-tiba disuspend. Kan gak jadi dapat bonus.”

Meskipun demikian kurang lebih Gojek dengan Grab, para driver ini sepaka Bahwa berapa penghasilan yang didapat dari ojol ini sangat tergantung dari kemauan driver itu sendiri. Semakin rajin driver narik, semakin besar pendapatan yang didapat.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Layanan Ojoplas Kota Batu Dibeli dengan Harga Tinggi

(garduoto/tow)

Loading...