Aksi Demonstrasi Driver Grab Berakhir Ricuh, Ini Penyebabnya

Aksi unjuk rasa para pengemudi ojek online Grab yang tergabung dalam Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana) di depan kantor Grab di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan berakhir ricuh, Senin (30/10/2018).

Reffy Andrean yang tergabung dalam Gerhana menyatakan, ricuh muncul karena tidak ada perwakilan manajemen Grab yang menemui pengemudi.

“Kericuhan demo terjadi karena simpang siur berita Pak Ridzki katanya ke Kemenhub, teman-teman pikir mengapa lebih penting pergi ke sana ketimbang menemui kita, karena hajat hidup orang banyak di sana,” kata Reffy kepada Tribunnews.com, Selasa (30/10/2018).

Dalam aksi ini para driver menuntut agar akun mereka yang di-suspend atau diblok oleh manajemen Grab agar diaktifkan kembali.

Mereka juga meminta agar Grab lebih transparan dalam pemotongan pendapatan pengemudi dengan alasan untuk membayar pajak pendapatan yang selama ini ditarik sepihak oleh manajemen dari akun para driver.

Baca Juga :  Geliat UMKM Bidang Kuliner di Banjarmasin Bersama GoFood

“Tuntutan kita adalah buka lagi suspend, hapuskan monopoli dan lakukan transparansi pajak yang sudah dipungut. Kita juga meminta perlindungan kemitraan yang sesuai dengan undang-undang,” kata Reffy.

Sebelumnya, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, akun para driver ojek Grab yang  kena suspend terjadi karena mereka dinilai telah melakukan tindakan kriminal kepada penumpang dan melanggar kode etik grab.

“Keputusan ini kami ambil sebagai bentuk keberpihakan kami terhadap seluruh pelanggan setia serta ribuan mitra pengemudi Grab yang bekerja secara jujur yang dirugikan karena tindak kecurangan yang dilakukan oleh sekelompok mitra pengemudi ini,” kata Ridzki.

Dia juga mengatakan, Grab men-suspend akun driver tertentu sebagai bentuk dukungan kepada pihak berwenang untuk menindak pengemudi yang membahayakan penumpang dan demi memastikan keselamatan penumpang.

Baca Juga :  Salut! Meski Dirugikan Karena Mobilnya Ditabrak Ojek Online, Joshua Pantang Minta Ganti Rugi

“Keselamatan dan keamanan para pengguna adalah prioritas utama Grab dimana segala bentuk kekerasan dan tindak kejahatan tidak akan ditoleransi. Kami akan terus bekerja sama dan mendukung pihak berwenang,” kata Ridzki.

(tribunnews/tow)

 

Loading...