Ini Alasan Pengemudi GrabCar Tak Terima Dituduh Curang

Pengemudi GrabCar menolak tuduhan bahwa mereka curang dengan memanipulasi lokasi menggunakan aplikasi Fake GPS. Mereka merasa pihak manajemen Grab telah melakukan kebohongan publik dengan melontaran tudingan tersebut.

Bintang (25), perwakilan dari pengemudi GrabCar yang melancarkan aksi protes pada Selasa (27/6) karena akun mereka dibekukan, tidak terima dituding sembarangan.

Ia menyatakan, seharusnya manajemen Grab bisa membuktikan tuduhan itu dengan melakukan konfirmasi sebelum membekukan akun pengemudi.

“Bagaimana mereka tahu kalau itu melakukan kecurangan kalau dia enggak panggil atau konfirmasi ke pihak yang bersangkutan?” kata Bintang melalui telepon kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/6).

“Itu penuduhan,” ia menambahkan.

Ia menjamin pengemudi GrabCar yang berunjuk rasa dua hari lalu tak bersalah. Kalau pun ada dari mereka yang bersalah, ia merasa sanksi seharusnya diberikan untuk yang terbukti curang saja, tidak untuk dipukul rata.

Bintang menyatakan ada sekitar 200 akun pengemudi GrabCar yang dibekukan pihak manajemen, sementara Grab Indonesia menyebut mereka hanya ada 100 akun yang di-suspend.

Dari penuturan Bintang, sejumlah pengemudi GrabCar yang akunnya dibekukan tersebut sudah bekerja keras tetap bekerja di hari Idulfitri. Hal itu dilakukan demi mengejar bonus insentif Lebaran dengan nominal mencapai Rp11 juta yang dijanjikan pihak manajemen.

Pengemudi GrabCar lain yang akunnya juga dibekukan adalah Ade Indrawati. Ia merasa sangat dirugikan karena pembekuan akun tak dilakukan tanpa ada upaya konfirmasi.

“Saya pribadi sangat dirugikan dengan pemutusan hubungan kemitraan ini yang secara sepihak tanpa ada konfirmasi apa pun terlebih dahulu,” tulis Ade dalam pesan singkat.

Akibat pembekuan tersebut, sampai saat ini Ade tidak bisa mengantar penumpang. Akunnya tak aktif sehingga ia tak tahu berbuat apa. Ia juga tidak terima jika dituduh curang. “Itu tidak benar,” katanya.

Bintang mengatakan kolega yang akunnya dibekukan punya saldo yang tidak sedikit.

“Di antara teman-teman, ada yang bonusnya Rp6 juta, Rp10 juta, dan Rp11 juta. Ketika bonusnya besar, mereka di-suspend,” keluhnya.

Sebelumnya pihak Grab Indonesia telah menyatakan pembekuan akun pengemudi GrabCar tersebut dilakukan karena aksi curang. Salah satu kecurangan yang mereka tuduhkan adalah penggunaan aplikasi Fake GPS yang bisa memanipulasi lokasi sehingga bisa lebih dekat dengan sumber keramaian.

“Kesalahannya macam-macam, jadi tidak hanya itu saja. Ada beberapa kesalahan, tapi semua terdeteksi di sistem Grab,” ujar Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, kemarin.

Grab menyebut pihaknya masih membuka kesempatan bagi pengemudi berupa audiensi untuk menyelesaikan masalah ini. Melalui audiensi, Grab Indonesia akan menentukan pelanggaran tersebut perlu diganjar pembekuan sementara atau pemutusan kemitraan.

(cnnindonesia/tow)

Loading...