YLKI: 41 Persen Responden Kecewa Dengan Transportasi Online

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan 41 persen responden mengaku pernah dikecewakan dengan pelayanan transportasi online. “Bentuk keluhan dan kekecewaan responden terhadap pelayanan transportasi online sangat beragam,” kata Tulus dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 12 Mei 2017.

Tulus mengatakan sedikitnya ada 13 ragam keluhan yang dialami konsumen transportasi online, di antaranya 1.041 responden atau 22,3 persen mengeluhkan pengemudi yang minta order dibatalkan, sulit mendapatkan pengemudi (21,9 persen), dan pengemudi membatalkan pesanan sepihak (16,22 persen).

Selain itu, responden mengeluhkan aplikasi map rusak atau error (13,11 persen), pengemudi tidak datang (6,34 persen), kondisi kendaraan kurang baik (6,04 persen), pengemudi ugal-ugalan (4,73 persen), kendaraan bau asap rokok (4,61 persen), dan pengemudi merokok saat mengemudi (0,75 persen).

Baca Juga :  Dampak Pelarangan Ojek Online di Batam, Pengusaha Makanan Ikut Merugi

“Hal ini menandakan tidak adanya standar pelayanan minimum yang diberikan operator transportasi yang bersangkutan. Dampaknya, potensi kerugian konsumen sangat besar,” ujar Tulus.

Dari surveinya itu, Tulus menemukan mayoritas responden (63 persen) bersikap tidak setuju pemerintah mengatur transportasi online, yaitu dari intervensi regulasi dan wacana kebijakan pentarifan. “Sedangkan hanya 37 persen responden yang setuju,” ujar Tulus.

Survei tersebut, ujar Tulus, melibatkan 6.668 responden dengan 55 persen laki-laki dan 45 persen perempuan. Survei dilakukan secara online terhadap pengguna jasa transportasi online pada 5-16 April 2017.

(tempo/tow)

Loading...