Legislator asal Manado, Roy Marami, mendapat kecaman dari netizen setelah dengan tegas menyatakan menolak keberadaan ojek online di Manado, Sulawesi Utara. Ia dianggap tidak peka dengan rakyat kecil.
Pada fanpage resmi Manguni Team123 /Tetengkoren Berguna (Tim Manguni Polda Sulut) diunggah potongan berita terkait pernyataan Roy yang menentang keberadaan ojek online. Unggahan itu banjir komentar bernada sindiran dan kecaman kepada sang legislator.
Hingga kini, sudah ada hampir 1.000 komentar dan telah disebarkan sebanyak 161 kali. Di antara ribuan komentar tersebut, banyak netizen yang mempertanyakan sikap Roy.
“Bapak pemerintah yang terhormat, Anda melarang GoJek untuk beroperasi, tapi Anda tidak memikirkan rakyat yang hidupnya pas-pasan. Mungkin bagi Anda Rp1.000 itu tidak berarti, tapi maaf pak, bagi kami Rp1.000 itu sangat berarti. Mungkin Anda duduk nyaman dan ber-AC di mobil mewah Anda, tapi kami pak, kepanasan dan berdebu di jalan. Mungkin Anda belum pernah merasakan apa yang kami rasakan, tapi saya berdoa semoga bapak bisa tidur nyeyak di mobil mewah bapak,” tulis akun Arianto Audi Herung.
Baca:
Komentar netizen lain pun mencoba mengungkapkan perbandingan pelayanan hingga tarif antara GoJek dan ojek pangkalan, hingga memunculkan tagar #savegojek. Ada juga yang menyarankan Roy tak langsung mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah.
“Coba ditelusuri dulu, mengapa banyak orang yang mendukung adanya GoJek di Manado. Jadilah wakil rakyat yang cerdas dan jeli. #savegojek,” tulis akun Elfritz G. Saiya.
Sebelumnya, pada pemberitaan di media lokal pada Kamis, 14 April 2017, Roy Maramis dengan tegas menolak keberadaan ojek online. Menurutnya, DPRD Manado sudah merekomendasikan kepada eksekutif untuk menghentikan operasi GoJek.
Dia bahkan meminta pemerintah mengawasi kantor GoJek yang berada di Jalan Piere Tendean, Manado. Sayangnya, pernyataan Roy ini malah mendapat kecaman oleh sejumlah netizen.
(metrotvnews/tow)
