Pandemi Covir-19 telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap hampir semua segi kehidupan, terutama di sektor ekonomi, khsusunya bagi para pelaku usaha/jasa.
Itu pula yang dirasakan pengemudi taksi online, Titin Hasanah.
“Luar biasa prihatin,” kata wanita kelahiran Bandung, 3 Maret 1982 itu.
Namun bagi Titin, yang baru saja dinobatkan sebagai “Mitra Inspiratif Gojek”, kondisi ini tidak boleh mengalahkannya.
“Saya teu mundur salengkah oge (Tidak mundur selangkah pun), mengingat saya gak mungkin bekerja di bidang lain. Hanya hanya bisa tetejeh (menendang-nendang…” tuturnya, seperti dilansir dari Pikiran-Rakyat.com.
Titin mengakui, saat pandemi, walaupun saya pribadi merasa takut keluar rumah tapi dengan niat yang baik demi keluarga dan dengan menjaga diri sebaik baiknya seperti pake masker, sanitiser dll., alhamdulillah saya bisa melewatinya,” ujar ibu dua anak tersebut.
Meski di saat pandemi, pesanan menurun, namun Titin dalam sehari mampu mendapatkan 3 sampai 5 pesanan, dengan waktu kerja dari jam 7 pagi hingga jam 9 malam.
Wanita berusia 39 tahun itu terpilih sebagai Mitra Inspiratif” karena semangatnya dalam menjalankan profesinya tersebut.
“Saya suka mengajak ke sesama driver, baik itu laki-laki atau wanita agar selalu semangat ketika beraktivitas. Jangan patah semangat, kalau sekarang hasilnya minim, Insyaallah besok lusa maksimal,” ujarnya.
Tidak hanya itu, wanita yang berdomisili di Terusan Rereng Wulung, Sukaluyu Bandung itu, sering berbagi “ilmu” kepada rekan-rekan pengemudi taksi online.
“Saya juga suka memberikan trik dan tips supaya gacor (banyak order), lalu bagaimana cara memberlakukan penumpang dengan baik, aman, dan nyaman,” papar Titin.
Tips dan trik itu diperoleh dari pengalaman saat masih menjadi pengemudi Taxi Blue Bird Bandung 2010 hingga 2016.
“Trik-trik di Blue Bird saya pake ketika jadi driver online dan hasilnya, Alhamdulillah. Penghasilan maksimal,” ujarnya.
Bahkan, trip dan triknya tersebut dia bagikan lewat akun Youtube, yang sengaja dia bikin.
Apa sih trips dan triknya supaya dapat order banyak?
Ontrip minimal 12 jam kerja, ambil libur 1 hari dalam seminggu, tidak pernah nolak orderan kemanapun itu, besar atau kecil tarifnya harus di pick-up dan antar.
“Lalu berlaku sopan dalam kendaraan, dan berlaku sopan juga ke penumpang supaya merasa aman, nyaman, dan selamat,” ujarnya.
Titin sendiri memutuskan keluar dari profesi pengemudi taksi di perusahaan sebelumnya dan beralih menjadi pengemudi taksi online.
Alasannya, karena pada saat tahun 2016, order taksi sudah menurun drastis kalah sama online.
“Saya harus move on maka saya berpindah haluan menjadi driver online. Pada saat itu kalau saya bertahan di taksi, penghasilan benar drop hanya dapat Rp 30 ribu satu hari. Sudah tidak bisa diandalkan lagi saat itu bekerja sebagai pengemudi taksi,” papar Titin.
(TOW)
