Terungkap! Ini Alasan Driver Go-Jek Lebih Memilih Go-Food Ketimbang Go-Send

Keberadaan ojek daring yang menjamur banyak memberikan manfaat bagi pengguna. Jasanya layanan daring ini tidak hanya mengantar penumpang dari satu tempat ke tempat lainnya, namun ada juga jasa pengiriman barang, atau pembelian makanan. Untuk jasa non penumpang tersebut, penyedia layanan transportasi daring, Grab dan Gojek saling berlomba.

Pada layanan Gojek, selain Go-Ride ada layanan Go-Send untuk pengiriman paket, Go-Food untuk jasa pembelian dan pengantaran makanan. Untuk tarifnya, menurut pengakuan salah satu sopir Gojek, Rohmat, tetap sama.

“Untuk tarifnya kena Rp 3 ribu per km, sama semuanya. Cuma bedanya di poin,” kata Rohmat kepada VIVA, Selasa 22 Mei 2018.

Menurut Rohmat, sebagian besar teman-temannya yang berada dalam satu komunitas Gojek lebih memilih Go-Food ketimbang Go-Send. Alasan yang diutarakan cukup masuk akal, Go-Send jarak pengirimannya terbilang jauh, sedangkan poin yang didapat hampir sama dengan Go-Food pada jarak dekat.

Baca Juga :  PT Suzuki Indomobil Sales Tidak Akan Pernah Menjadikan Ertiga Sebagai Taksi Konvensional

“Kalau Go-Send jarak jauh misal 15 km, poinnya cuma sampai 2. Kalau Go-Food minimal belanja Rp 600 ribu dapat poinnya bisa 2,5 sampai 3. Padahal jaraknya cuma 2 sampai 3 km,” jelas lelaki berumur 31 tahun itu.

Pendapatan sopir ojek daring bukan hanya dari uang tunai dan Go-Pay saja, poin yang dikumpulkan dari Go-Ride, Go-Food, dan Go-Send juga bisa dikonversi menjadi uang. Minimal poin yang terkumpul harus mencapai 30 atau lebih, sedangkan performanya dipatok di atas 65 persen. Maka jumlah uang yang bisa dicairkan bisa mencapai Rp200 ribu atau lebih.

Rohmat bilang bukan tidak mungkin, jika pendapatan sopir daring bisa menjadi fantastis jika keadaannya sedang cukup beruntung. Dia pernah mendapat Rp400 ribu dalam sehari, itu sudah termasuk bonus yang dicairkan.

Baca Juga :  Belum Boleh Angkut Penumpang di Bodetabek, Driver Ojol ini Tulis Surat Terbuka

(viva/tow)

Loading...