Sejak Kehadiran Transportasi Online, Taksi Kuning di Kota Padang Terpinggirkan

Kecanggihan teknologi saat ini membuat perubahan yang sangat signifikan.
Misalnya dari segi transportasi.

Sekarang transportasi online sudah marak digunakan masyarakat.
Hal itu membuat transportasi lain seperti taksi berwarna kuning yang biasanya mangkal di dekat Basko Grand Mall Padang sudah hampir tidak pernah lagi digunakan jasanya.

Transportasi online membuat pengemudi taksi berwarna kuning tersebut mengeluh karena tidak adanya pemasukan.

Bahkan penumpang tanpa pikir panjang lebih memilih menggunakan transportasi online daripada harus menunggu taksi kuning tersebut.
Saat ditemui Tribunpadang,com, Minggu (17/3/2019) Dasril salah seorang pengemudi taksi berwarna kuning ini mengatakan bahwa ia sudah dari tahun 1990 membawa taksi tersebut.

“Dulu peminatnya banyak, tapi sekarang hampir tidak ada sama sekali. Banyak saingan apalagi sudah ada ojol makin susah. Sekarang aja saya belum dapat penumpang satupun” kata Dasrial sambil mengusap peluh.

Baca Juga :  Dishub Batam Kembali Ajak Perwakilan Taksi Online dan Konvensional Duduk Bersama

Di samping halte Basko tempat biasa Dasrial dan teman-temannya berkumpul sambil menunggu penumpang.
Dasrial mengatakan Rp 100 ribu pendapatan yang ia dapatkan sudah sangat banyak.

Namun, hal itu hanya sekali saja terjadi.

Biasanya Dasril hanya mendapat sekitar Rp 30 ribu saja perhari.
“100 ribu itu kotornya saja. Dipotong untuk membeli minyak, makan, dan rokok. Bagaimana bisa menghidupi keluarga dengan penghasilan yang tak menentu dan tak seberapa,” lanjutnya.

Dasrial menceritakan biasanya yang naik taksi kuning ini penumpang yang buru-buru dan belum mengenal aplikasi untuk ojol. Namun penumpang tersebut menurutnya sangat langka.

Untuk taksi kuning saat ini, Dasrial menyebutkan hanya tersisa sekitar 20 unit saja di Padang.

Baca Juga :  Luar Biasa! Semangat Seorang Nenek yang Berprofesi Sebagai Driver Taksi Online

14 ada di Bandar Udara Minangkabau dan selebihnya saling bertarung untuk mendapatkan penumpang di luar bandara.
Dasril mengungkapkan tak hanya taksi kuning saja yang merasakan susahnya mendapatkan penumpang.
Alat transportasi seperti bis kota, angkot, dan ojek pangkalan pun sama susahnya mendapatkan penumpang.

“Percuma harus demo sana sini tidak didengar tidak digubris. Kami tidak tau pada siapa mengadukan nasib kami ini. Kalau perlu pemerintah ke sini lihat bagaimana keadaan kami,” ucapnya.
“Saya tidak ada usaha sampingan, menghidupi keluarga dari ini saja. Kalau dapat ya saya bawa pulang duitnya kalau tidak ya hutang dulu di rumah. Sampai-sampai saya malu menghutang di rumah, tapi mau bagaimana lagi,” tutupnya.

Baca Juga :  Ancaman Keselamatan Driver Taksi Online Tinggi, ADO Sumsel Minta Solusi

(tribunnews/tow)

Loading...