Ricuh! Massa Aksi Opang dan Sopir Angkot di Sukabumi Rusak Terminal dan Lempari Kantor Ojek Online

Aksi demonstrasi massa ojek pangkalan (opang) dan sopir angkutan kota (angkot) di Sukabumi berujung anarkis. Mereka yang memprotes dan menolak kehadiran angkutan online di Sukabumi merusak fasilitas Terminal KH Ahmad Sanusi. Selain itu, massa juga melempari kantor ojek online.

Kelompok sopir opang dan angkot berkonvoi di pusat kota dan bergerak ke arah jalur Lingkar Selatan, Kecamatan Cibereum, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017). Di tengah perjalanan, massa sempat menggeruduk terminal Tipe A ini dan merusak fasilitas di tempat tersebut.

Informasi dihimpun, peristiwa bermula saat ribuan massa memasuki jalur Lingkar Selatan lalu melintas terminal. Salah satu petugas Kementrian Perhubungan (Kemenhub) yang tengah berjaga meminta massa tidak masuk ke area terminal. Diduga terjadi salah paham, oknum sopir memukul petugas tersebut .

“Ada petugas jaga di depan, mereka meminta massa agar tidak masuk ke terminal karena ini kan fasilitas umum. Massa ngotot dan melakukan pemukulan, kemudian petugas itu lari kedalam terminal. Massa mengejar sampai sejumlah kaca dipecahkan,” kata Bagus Bagja, seorang petugas Kemenhub di Terminal KH Ahmad Sanusi, Kota Sukabumi kepada detikcom.

Selain kaca ruang pengecekan kendaraan, satu unit komputer milik petugas yang berada di luar ruangan juga menjadi sasaran perusakan. “Komputer data juga dirusak,” ucap Bagus.

Usai merusak fasilitas terminal, massa melanjutkan perjalanan ke arah salah satu kantor ojek online. Mereka merobek sejumlah spanduk dan melempari pintu kantor menggunakan batu besar. Beruntung kantor tersebut dalam keadaan tutup sejak pagi tadi.

“Kantor Ayo Jek kosong sejak pagi, tadi ada polisi kesini menyampaikan mau ada aksi massa. Makanya saya juga tutup dealer sepeda motor karena takut jadi korban salah sasaran,” kata Teti didampingi suaminya, Ujang, pemilik dealer yang berdampingan dengan kantor ojek online.

Baca:

Saat kedatangan massa, Teti dan suaminya mengungsi ke warung sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Massa yang datang menggunakan motor dan angkot berlarian dari samping dan depan. “Saya sampai gemetaran, mereka datang bawa batu dan kayu lalu merobek spanduk dan banner Ayo Jek. Sekitar 15 menit mereka pergi ke arah Sukaraja,” tutur Teti.

(detik/tow)

Loading...