Rayuan Maut Driver GrabBike Akhiri Hidup Janda Muda

Canda kecil dalam perjalanan menumpang GrabBike ke tempat tujuan, ternyata menimbulkan chemistry dari Ica terhadap Ichsan, sang pengemudi. Namun, siapa sangka, ternyata rayuan maut Ichsan akhirnya terbukti menjadi awal dari tragedi maut sang janda muda.

Dari kenalan antar penumpang dan driver itu, Ica dan Ichsan pun akhirnya jalan bersama tanpa argo, alias di luar dinas. Begitulah awal perkenalan Khairunnisa alias Ica (21), janda asal Gg Rambutan, Pasar 7 Tembung, Deliserdang, yang tewas di ujung pesta seks bersama 4 teman cowoknya, Kamis (19/10) lalu.

“Kenal pertama kali, Ica (korban) penumpang saya bang. Terus, kami saling kenalan dan akrab. Selanjutnya dia mau diajak jalan-jalan keluar,” ucap Ichsan, Ichsan pun kembali berhasil mengaluarkan rayuan mautnya agar Ica berserdia jalan dengannya pada malam tragis itu. “Yang kemarin itu kedua kalinya kami keluar bersama,” sambungnya.

Saat dipaparkan polisi, Senin (23/10/2017) lalu, keempat pelaku hanya bisa tertunduk, seolah meratapi nasib. Dua di antara pelaku yang ditembak polisi di kakinya–karena dianggap melawan–masih meringis kesakitan.

Meski demikian, keempatnya tak merasa canggung untuk menjawab pertanyaan polisi dan wartawan, terkait aksi ‘menuba’ Khairunnisa sehingga tewas akibat overdosis. “Awalnya, kami berempat kumpul di rumah si Aden di kawasan Selambo, Amplas untuk menghisap sabu.

Baca:

Kemudian si Ichsan punya ide untuk mengajak korban. Si Ichsan juga yang jemput korban di depan gang rumah korban,” cerita Maulana alias Mul, salah seorang pelaku, kepada wartawan. Ichsan disepakati bersama untuk mengajak Ica, dikarenakan dia merupakan orang pertama yang mengenal korban.

Singkat cerita, Ichsan pun berhasil membujuk Ica untuk dijemput pada malam maut itu. Sesampai di rumah Aden, ketika seluruh perlengkapan ‘pesta’ sudah tersedia, kwartet jahanam itu bersama Ica lebih dulu menikmati sabu.

Selanjutnya, Ica pun disodorkan minuman ‘penghangat’ suasana yang terbuat dari campuran alkohol 96% dengan minuman ringan bersoda. Itu memang sengaja mereka lakukan dengan harapan agar Ica tak sadarkan diri, sehingga bisa disetubuhi secara bergilir, seperti diakui Husein.

“Tujuannya supaya Ica bisa kami setubuhi bergilir. Tapi rupanya dia gak tahan minum alkohol yang kami oplos, ditambah lagi sebelumnya kami berlima sudah menghisap sabu,” timpal, Husein.

Siasat mereka berhasil. Ica terkulai lemas. Kesempatan itu kemudian digunakan para pelaku untuk menggilir Ica. Satu per satu, dimulai oleh Mul. Adegan mesum itu pun menjadi tontonan tiga pelaku lainnya menunggu dapat giliran.

Aden menyusul hingga Husein mendapat jatah terakhir. Usai menikmati tubuh Ica, keempat pelaku bersama Ica tidur dalam satu ruangan. Seperti diketahui, Kamis (19/10) pagi sekira jam 05.00 Wib,

Mul dan Husein pulang ke rumah masing-masing. Tinggallah Ica bersama Ichsan dan Aden. Ketika itulah tiba-tiba saja Ica merasa kesakitan hingga tak sadarkan diri.

Ichsan dan Aden kemudian mencoba menolongnya dengan memberikan makan mi instan serta memberi minuman jahe serta susu sachet.

Diduga Ica minum miras oplosan terlalu banyak, sehingga jantungnya tak lagi berdetak normal, alias overdosis. Ica pun tak tertolong lagi dan akhirnya meninggal dunia di lokasi ‘pesta’ mereka.

Atas perbuatannya, para pelaku pun dijerat pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

(metro24jam.com/tow)

Loading...