PT Pos Indonesia Tak Gentar Hadapi Go-Jek Cs, Ini Alasannya

PT Pos Indonesia (Persero) mengaku tak khawatir akan tergerus oleh bisnis-bisnis jasa pengiriman barang. Apalagi sekarang sudah berbasis aplikasi seperti Go-Jek ataupun Grab.

Direktur Komersial PT Pos Indonesia (Persero) Charles Sitorus mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat dirinya tidak khawatir akan hal tersebut. Alasan pertama antara PT Pos Indonesia dengan jasa pengiriman lain memiliki pasar yang berbeda.

PT Pos Indonesia (Persero) mengaku tak khawatir akan tergerus oleh bisnis-bisnis jasa pengiriman barang. Apalagi sekarang sudah berbasis aplikasi seperti Go-Jek ataupun Grab.

Direktur Komersial PT Pos Indonesia (Persero) Charles Sitorus mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat dirinya tidak khawatir akan hal tersebut. Alasan pertama antara PT Pos Indonesia dengan jasa pengiriman lain memiliki pasar yang berbeda.

Baca Juga :  Akhirnya, Taksi Online Resmi Beroperasi di Bandara Husein Sastranegara Bandung

Menurut Charles, pengiriman barang dengan menggunakan Go-Jek maupun Grab hanya untuk pengiriman dalam kota. Sedangkan untuk pengiriman luar kota PT Pos masih menjadi yang favorit.

“Memang ada pasar yang berbeda gitu ya. Jadi kita bereda dengan pemain tadi karena mereka kan untuk shop dan di dalam kota tapi kalau bicara ke luar kota misal Jakarta-Surabaya gimana? Terus bicara barang yang besar gimana?,” ujarnya saat ditemui di Kantor PT Pos Indonesia Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Sedangkan untuk pengiriman jarak jauh Charles juga mengaku masih sangat optimis dengan kinerja Perseroan. Sebab meskipun jasa pengiriman mulai banyak bermunculan, namun saat ini jasa pengiriman pesaing dari PT Pos tersebut belum memiliki titik -titik banyak.

Baca Juga :  Cerita Driver Ojol Cari Sembako dan Nasi Bungkus, Berharap Boleh Bawa penumpang Lagi

“Berbeda pasarnya. Dan tujuan cakupannya. PT Pos itu 4.500 titik di Indonesia dan agennya sudah 10 ribuan. Kita melayani sampai ke perbatasan sampai ke Atambua. Yang laina ada tidak sampai ke Atambua?,” jelasnya.

Sebagai salah satu contohnya adalah ketika kejadian bencana di Lombok, Palu hingga Donggala. Beberapa jasa pengiriman sulit masuk untuk mengirim barang ke daerah tersebut, namun pihaknya justru dengan mudah bisa memasuki wilayah tersebut.

“Saat bencana PT pos dulu yang muncul. Sedangkan tetangga sebelah tidak ada yang muncul. Kemanapun kiriman masyarakat PT pos yang muncul,” tegasnya.

Bahkan menurut Charles, kedepannya Perseroan akan memikirkan bagaimana agar pengiriman antar kita bisa dilakukan hanya dalam waktu 2 jam saja. Saat pihaknya terus menyiapkan segala sesuatunya termasuk bagaiman kerjasama dengan pihak bandara untuk pengiriman barang lewat kargo.

Baca Juga :  Wow...! Nyambi jadi Ojol, Mahasiswa Ini Dapat Moge 1200 CC dari Pertamina

“Ada yang butuh 2 jam memang yang tadi itu tapi ke depannya kita akan siapkan. Tapi saat ini kan memang tidak bisa sekaligus harus bertahap. Ini kita lakukan dengan digitalisasi dan penjemputan,” jelasnya.

(okezone/tow)

Loading...