Polres Gowa Berikan Edukasi Tentang Bahaya Paham Radikalisme Untuk Driver Grab

BKM/SAR MATERI -- Para driver Grab saat menerima materi tentang provokasi paham radikalisme dan ISIS yang harus dilawan.

Para driver Grab yang bernaung di bawah manajemen PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) diedukasi tentang protokol kesehatan (Prokes) dalam upaya memutus mata rantai penyebaran corona virus disease 2019 atau Covid-19.

Selain tentang bahaya Covid, para pengemudi Grab juga dibekali tentang bahaya provokasi paham radikalisme dan terorisme atau pengaruh negatif ISIS yang hingga saat ini tetap tumbuh di pelosok negara Indonesia. Juga kepatuhan terhadap aturan berlalulintas melalui Operasi Patuh 2020 yang tengah berlangsung saat ini di Kabupaten Gowa.

Sosialisasi dilakukan pihak Satuan Intelkam Polres Gowa dengan menggandeng PT TPI selaku perusahaan yang bergerak dibidang transportasi daring ini. Sosialisasi yang dilaksanakan di kantor PT TPI, kompleks perumahan elit Citra Land, Jalan Tun Abd Razak, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Selasa (28/7), diikuti puluhan driver Grab baik sepeda motor maupun mobil.

Dalam sosialisasi itu dihadirkan tiga pemateri dari Polres Gowa, masing-masing Kanit Dikyasa, Ipda Misbar tentang Ops Patuh 2020 dan penanganan pemutusan Covid-19 di jalan raya, Kanit Laka, Ipda Ahmarullah tentang kecelakaan lalulintas, dan Kasubag Humas AKP Mangatas Tambunan tentang antisipasi paham radikalisme dan terorisme melalui aktivitas terselubung ISIS.

Baca Juga :  Naas, Driver Ojek Online Dibacok dan Dapukuli Gerombolan Pemotor

Seperti dikatakan Kanit Dikyasa Ipda Misbar, Ops Patuh yang mulai dilakukan 23 Juli hingga 5 Agustus 2020 ini telah berjalan dan dilakukan humanis dibarengi tindakan persuasif, preventif, dan represif.

”Dalam Ops Patuh ini kita lakukan sosialisasi kepada para pengendara termasuk kepada driver Grab. Kita ingatkan agar para pengemudi mematuhi Prokes untuk memutus mata rantai Covid-19. Sebagai driver, kita harus mewaspadai penyebaran Covid lewat orang per orang. Masalah Covid ini tidak kita tahu kapan akan berakhir. Mari menerapkan Prokes, yakni menggunakan masker, sering cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, jaga jarak, serta jangan bersentuhan fisik. Tangan kita ini paling rentan bersentuhan baik fisik penumpang. Rajin gunakan hand sanitizer sebelum kita menyentuh wajah, mulut, hidung, dan mata atau bagian tubuh lainnya,” beber Ipda Misbar seperti yang dilansir dari beritakotamassar.fajar.com, Rabu (20/07/2020).

Baca Juga :  Hore! Pesan Taksi dan Ojek Online jadi Lebih Mudah dengan Google Assistant

Sementara itu Kanit Laka Ipda Ahmarullah menjelaskan tentang kerawanan kecelakaan dalam berlalulintas yang kerap dialami para pengemudi tak terkecuali pengemudi Grab. ”Biasanya dalam Ops Patuh, anda semua terpaksa dihentikan petugas gegara tidak menggunakan masker. Bermula dari masker itu kemudian petugas Ops Patuh memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan anda. Karena itu, mulai dari driver Grab ini kita awali edukasi kepada masyarakat, agar taat aturan berlalulintas dan waspada penyebaran Covid di jalan raya,” kata Ipda Ahmarullah.

Sementara terkait paham radikalisme dan terorisme, Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengajak para driver Grab untuk tidak mudah terprovokasi.

”Soal radikalisme dan terorisme harus kita waspadai. Kita harus waspadai medsos. Harus pandai bermedsos. Jangan mudah mengikuti keinginan kelompok tertentu yang tujuannya tidak lain mengacaukan daerah kita bahkan negara kita Indonesia. Jangan sampai kita terpengaruh dengan hal-hal yang tidak kita tahu. Pahami baik-baik dulu apa tujuan postingan-postingan di medsos baru kita share juga. Ricek dulu, apakah kabar itu hoaks atau fakta,” jelas AKP Mangatas Tambunan.

Baca Juga :  Punya Pangsa Pasar Pelajar yang Besar, Pemkab Kulon Progo Bersiap Menciptakan Ojek Online

Terpisah, Kanit Kamneg Sat Intelkam Polres Gowa, Aiptu Yamin, mengatakan, tujuan dilakukannya kegiatan sosialisasi ini sebagai penjabaran program kerja Sat Intelkam dengan harapan masyarakat khususnya kalangan pengemudi driver dapat menjabarkan dalam kehidupan sehari-harinya terutama saat beraktivitas sebagai pengemudi.

Noor Sjaibah Hamdi selaku koordinator driver Grab Gowa menilai bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi jajaran driver terkhusus dirinya. ”Paham radikalisme itu sangat bahaya sekali. Ini sangat tidak nyata tapi potensi merasuki para pengemudi tentunya bisa menimbulkan paham provokasi yang sangat jelek,” kata Noor Sjaibah.

(TOW)

Loading...