Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Malang menggelar pelatihan bertema Gaspol.
Gaspol adalah akronim dari Gerakan Sayang Perempuan Ojek Online Tanguh.
Jenis pelatihannya adalah hand buket, serta pola dasar dan menjahit.
Ketua IWAPI Kota Malang, Arien Suprastiwi menyatakan banyak perempuan yang bekerja sebagai ojek online. Menurutnya, IWAPI mengupayakan alternatif agar perempuan bisa mandiri.
“Kami ingin perempuan memiliki penghasilan sendiri. Orientasi penghasilannya bukan tenaga, tapi pikiran. Jadi, perempuan bisa menghidupi diri sendiri atau keluarganya,” kata Arien kepada SURYAMALANG.COM.
Menurutnya, perempuan memiliki banyak potensi.
“Sekarang musim UMKM. Kami dorong perempuan bisa bergeliat di UMKM. Kami libatkan pengusaha kecil agar menjadi pengusaha besar,” ujarnya.
Peserta pelatihan, Rintani mengaku sempat ikut pelatihan di sejumlah lembaga, mulai dari pelatihan konveksi sampai membuat kue.
Sekarang Rintani bergabung di korporasi binaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Saya juga aktif ojek online (ojol). Tapi kalau ada pesanan, saya off sebentar untuk menyelesaikan pesanan. Ojol bisa diandalkan untuk mendapat uang tunai,” kata Rintani.
Saat ini Rintani memiliki usaha membuat kue. Rintani sudah membuat beragam jenis kue. Jika pesanan banyak, Rintani harus meninggalkan ojolnya.
Rintani mengakui ada risiko saat mengojek di jalanan.
“Makanya saya berpikir untuk membuka usaha sendiri,” terangnya.
Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang akan menggelontorkan dana sekitar Rp 5 miliar untuk meningkatkan produktivitas dan nilai jual produk UMKM.
Kepala Diskoperindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan sektor UMKM perlu dikuatkan karena menjadi penggerak ekonomi yang dominan.
Menurutnya, UMKM merupakan benteng pertahanan perekonomian Kota Malang.
“Kami berharap bisa membawa UMKM naik kelas,” ujar Eko.
(tow) Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com
