Pengamat: Transportasi Online Diminati karena Lebih Cepat, Mudah, Nyaman dan Murah

Sopir Angkutan Kota (Angkot) se-Kota Manado menggelar aksi demonstrasi dan sidak di jalanan. Terpantau Senin (23/10) kemarin, beberapa titik di Manado sekira pukul 10.00 Wita, dipenuhi massa sopir angkot. Di zero point para sopir angkutan umum tersebut, menyidak setiap kendaraan yang lewat.

Kericuhan pun sempat terjadi, saat salah satu oknum polisi yang merasa jalannya terhalang kemudian mencabut pistol. Sekira pukul 11.00 Wita, ratusan sopir angkot dari seluruh basis Kota Manado mendatangi Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi utara (Sulut). Massa datang dengan menggunakan mikrolet dan pengeras suara. Mereka membawa spanduk bertuliskan ‘kami menolak taksi yang tidak resmi’. Selanjutnya, massa berdemo di Kantor Aplikasi Go-Car yang berada di Jalan Boulevard, depan Hotel Quality.

Pengamat Transportasi Dr Ir James Timboeleng menilai taksi online memang lebih diminati. Karena lebih cepat, mudah, nyaman dan murah. “Masyarakat sekarang mencari transportasi murah. Kebanyakan pengguna taksi online adalah mahasiswa, yang mencari transportasi murah, aman dan cepat,” ungkap Dosen Fakultas Teknik Unsrat.

Dia berharap, pemerintah mencari solusi tepat, agar kedua transportasi yang diperlukan masyarakat era sekarang ini tetap dipertahankan. “Keduanya pasti diperlukan masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pemerintah mesti cari solusi yang bisa menguntungkan semua pihak. Baik sopir angkot, sopir taksi online, maupun masyarakat,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kota Manado M Sofyan mengatakan, karena perkembangan teknologi taksi online hadir. Kehadiran taksi online membuka lapangan kerja baru. ”Kalau mikrolet ingin bersaing dengan taksi online harus melakukan pembenahan. Sebab taksi online nyaman dan aman untuk penumpang. Sementara mikrolet, sering dikeluhkan para penumpang karena tidak nyaman dan aman,” ungkapnya.

Baca:

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulut Drs Joy Oroh mengatakan, dalam membenahi taksi online, Dinas Perhubungan sudah dua kali menyurat ke pihak Go-Car, agar mengurus perizinan sebagaimana yang diatur dalam Permen 26/2017 tentang revisi aturan angkutan sewa online. Di mana harus melengkapi semua persyaratan perizinan. “Kami sudah menyurat ke pihak aplikasi online agar melakukan evaluasi kembali dalam pengoperasian. Menteri Kominfo juga sudah diberi surat. Karena perizinan aplikasi tersebut adalah kewenangan Kementerian Kominfo,” katanya.

Oroh juga mengimbau, seluruh elemen menahan diri. Jangan ada aksi yang bisa merugikan semua pihak. Supaya permasalahan angkutan ini berjalan damai. “Pemerintah Sulut mengharapkan agar semua komponen dapat bekerja sama agar mendapat solusi terbaik,” harapnya.

Dalam aksi tersebut, sopir angkot Julkifli Sinadia meminta taksi online dilarang beroperasi. Karena mengurangi pendapatan para sopir angkot. “Kami ingin taksi online tidak lagi diizinkan beroperasi di Manado. Keluarga kami makan apa kalau mereka terus mengambil mata pencaharian kami,” ungkap Sinadia sembari meminta pemerintah melihat keluhan masyarakat.

Perwakilan sopir angkot Xaloh Moleong menyuarakan, pemerintah memberhentikan pengoperasian taksi online di Manado dan menutup aplikasi. “Kami menuntut ada tindakan dari Pak Gubernur dan Wakil Gubernur. Karena ini masalah makan,” ujar Moleong. Ia juga menyatakan, jika tidak ada keputusan dari Gubernur, maka kami akan terus melakukan demo selama empat hari ke depan.

Terpisah, Tiara Piri, salah satu masyarakat menyayangkan aksi demo. Menurutnya, aksi tersebut berdampak pada perekonomian keluarga. Kalau para sopir tidak mengangkut penumpang selama empat hari, keluarganya siapa yang menafkahi. “Para penumpang yang biasa ke tempat kerja menggunakan Angkot akan kena dampak terparah, jika para sopir mogok selama empat hari,” ujar Piri.

Sementara mahasiswi semester tiga Fakultas Ekonomi Unsrat Deva Peju mengusulkan, agar aplikasi taksi online tetap dipertahankan. “Taksi online sangat membantu kami sebagai mahasiswa, karena cepat dan murah,” ungkapnya. Menurutnya, pemerintah harus mencari jalan terbaik, karena jumlah mikrolet di Manado cukup banyak. “Jika mikrolet dilengserkan oleh taksi online, maka itu juga akan berdampak besar pada perekonomian di Kota Manado,” pungkasnya.

(manadopostonline/tow)

Loading...