Pengamat Kebijakan UI: Go-Jek Lebih Matang dalam Skema Bisnis

Skema tarif yang kerap jadi permasalahan antara penyedia aplikasi transportasi online dengan mitra pengemudi, harusnya bisa selesai dengan skema bisnis yang lebih matang.

“Saya menilai Go-Jek lebih matang dalam skema bisnis. Mereka sudah mulai shifting, tidak lagi terlalu mengejar akuisisi konsumen baru. Ini membuat penyesuaian tarifnya bisa tetap menjamin kesejahteraan mitra pengemudi,” kata pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia Harryadin Mahardhika, kepada wartawan, Rabu (31/10/2018).

Ia melihat hal tersebut berdasarkan upaya Go-Jek mencapai keseimbangan bisnis. Penerapan tarif dari berbagai layanan yang keuntungannya besar, dialihkan perusahaan untuk menjaga pendapatan mitranya.

“Dari tarif yang ada, tidak mengorbankan pendapatan mitra pengemudi dan tetap stabil,” katanya.

Baca Juga :  Caption Kocak Driver Ojek Online saat Foto Bareng Aurel Hermasnyah

Namun, Harryadin juga melihat perlu adanya upaya penyesuaian harga antara perusahaan penyedia aplikasi transportasi dengan konsumen supaya bisnis ini tetap eksis.

Skema penerapan harga ini perlu dicari bentuk terbaik supaya mitra pengemudi mendapatkan keuntungan yang sepadan dan perusahaan juga tetap bisa kuat.

“Terutama untuk lini kendaraan roda empat ya. Kita bisa lihat skema menghamburkan banyak promo dengan mengorbankan pendapatan pengemudi malah membuat Uber angkat kaki dari Asia Tenggara,” kata Harryadin.

(tribunnews/tow)

Loading...