Paksa Warga, Oknum Driver Grab Beri Klarifikasi, Ibunya Sampaikan Permintaan Maaf

tangkapan layar video saat MA, si pria beratribut ojol yang sempat viral, menyampaikan klarifikasi terhadap masyarakat didampingi anggota Polrestabes Surabaya. TRIBUNJATIM/istimewa

Pihak Polrestabes Surabaya telah menelusuri laporan warga yang viral di medsos tentang adanya pria beratribut ojek online diduga memaksa warga menerima paket barang, di permukiman Pakis Argosari, Dukuh Pakis, Surabaya.

Diketahui, pria yang beratribut ojol itu, ternyata berinisial MA warga Kelurahan Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya.

Kemudian, peristiwa perdebatan yang sempat diabadikan dalam rekaman video tersebut, ternyata terjadi di sebuah rumah warga yang berlokasi di kawasan Pakis Argosari, Dukuh Pakis, Surabaya, pada Rabu (20/4/2022) kemarin.

Kapolsek Dukuh Pakis Polrestabes Surabaya Kompol Agung Widoyoko mengatakan, pihaknya beserta jajaran Polrestabes Surabaya telah menelusuri keberadaan pria beratribut ojol yang video sempat viral tersebut.

Ternyata setelah ditelusuri, pria tersebut merupakan warga Kecamatan Wonocolo, Surabaya, berinisial MA.

Dan hasil penggalian keterangan terhadap ojol tersebut, MA merupakan pengendara ojol resmi dari sebuah perusahaan aplikasi jasa ojol.

Hal itu ditunjukkan dari bukti aplikasi yang terinstal dalam ponsel MA, dan legalitas pendukung lainnya yang dimilikinya.

“Iya benar. Kemarin kami bersama anggota Polrestabes Surabaya sudah menelusuri alamat ojol tersebut, dan telah bertemu dengan yang bersangkutan di kediaman kawasan Siwalankerto,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (23/4/2022).

Menyoal insiden perdebatan dengan seorang warga di sebuah permukiman di Dukuh Pakis, Surabaya, Agung menerangkan, MA ternyata memang memperoleh sebuah orderan pembelian paket barang dari seseorang.

Namun ternyata setelah diteliti lebih lanjut, orderan tersebut bersifat fiktif atau menipu.

“Dan telah terklarifikasi bahwa ojol tersebut, dalam konteks video yang beredar, memang kebingungan mencari alamat pemesan paket barang, yang ternyata fiktif,” tuturnya.

Kendati demikian, MA telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui video klarifikasi yang difasilitasi oleh anggota Polrestabes Surabaya yang datang ke kediamannya.

Tak hanya MA, lanjut Agung, ucapan permohonan maaf juga disampaikan langsung oleh ibunda MA yang turut mendampingi sang anak selama proses penggalian informasi yang dilakukan oleh petugas.

“Selain itu orang tua ojol yang bersangkutan telah juga meminta maaf, terkait perilaku anaknya yang mungkin sempat meresahkan,” jelasnya.

Agung menegaskan, pihaknya bersama Polrestabes Surabaya tetap akan meningkatkan patroli keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Kota Surabaya.

Mantan Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya itu, juga mengimbau masyarakat agar lebih protektif akan segala potensi tindakan kejahatan yang makin beragam modusnya.

Dan ia juga meminta masyarakat responsif untuk melaporkan segala bentuk temuan di tengah masyarakat yang terpantau mencurigakan ataupun berpotensi mengganggu Kamtibmas di Kota Surabaya.

“Masyarakat bisa melapor melalui command center 112 atau petugas kepolisian terdekat manakala mendapat adanya aktivitas yang mencurigakan atau berpotensi mengganggu kamtibmas,” pungkasnya.

Sementara itu, MA mengungkapkan, insiden percekcokan denah warga pada Rabu (20/4/2022) kemarin, di permukiman Dukuh Pakis itu, bukanlah sebuah modus kejahatan yang sengaja dilakukannya.

Melainkan, akibat dirinya memperoleh orderan fiktif dari kustomer yang tidak jelas, dan membubuhi alamat tujuan yang membingungkan.

“Saya driver grab resmi, dan saya mendapat order fiktif dan tidak ada unsur penipuan di dalamnya,” ujar MA dalam video klarifikasi yang beredar di medsos.

Selain itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf atas perilakunya pada hari itu, yang sempat menimbulkan keresahan masyarakat di sekitar permukiman tersebut.

“Saya minta maaf atas perilaku saya kepada si pelapor. Saya benar-benar khilaf atas perilaku saya tanggal 20, saya sudah menerima pesan bahwa order itu adalah fiktif, dan tidak ada unsur penipuan di dalamnya,” pungkas pria berkaus merah itu.

Sekarang diketahui, video yang merekam seorang pria beratribut ojek online diduga memaksa warga untuk menerima paket barang yang dibawanya, viral di medsos.

Berdasarkan video berdurasi 1 menit 10 detik yang diunggah oleh akun Instagram (IG) @andreli_48, Jumat (22/4/2022).

Selain mengenakan atribut ojol berupa jaket, pria tersebut tampak mengenakan topi hitam, dan bercelana jeans warna biru.

Sepanjang video tersebut, pria dengan ciri-ciri itu, terlibat perdebatan dengan sejumlah orang yang berada di bagian sisi dalam pagar halaman sebuah rumah warga.

Di duga kuat, lawan bicara pria beratribut ojol itu, adalah si pemilik rumah yang merasa terganggu dengan kehadiran pria tak dikenal itu.

Pria tersebut mengaku, pesanan paket barang yang sedang dibawanya di atas motor itu, ditujukan kepada seorang kustomer bernama Rina, yang tinggal di dalam rumah tersebut.

Namun, pihak warga yang menjadi lawan bicaranya, tetap bersikukuh bahwa sosok kustomer yang disebut-sebut bernama Rina itu tidak ada.

Dan, ia juga mengaku, enggan menerima segala bentuk barang dari si pria beratribut ojol yang mencurigakan itu.

Bahkan, saat pihak warga meminta si pengendara ojol tersebut menunjukkan informasi detail mengenai keterangan identitas kustomer yang memesan paket barang tersebut, alamat hingga, nomor ponsel kustomer yang dimaksud.

Pria beratribut ojol tersebut, tetap saja berkelit dan tidak bisa menunjukkannya, dengan dalih ponselnya sedang diisi daya baterainya di suatu tempat.

“Saya cas (baterai ponselnya),” dalih pria beratribut ojol tersebut, seraya menyandarkan tubuhnya di dinding dekat pintu pagar tersebut.

Warga yang merekam momen tersebut, menanggapinya dengan meminta pria tersebut kembali untuk mengambil ponselnya, “iya balik sana, ambilen hp-nya, lihaten aplikasi. Alamat mana, nomer telpon, namanya siapa.”

“Namanya Rina,” jawab pria tersebut.

Si pemilik rumah kemudian berbalik membantah dengan nada bicara yang terdengar meninggi. “Enggak ada namanya Rina sini. D-13 emang ada.”

“Enggak,” jawab dongkol pria tersebut.

“Ya bohong berarti yang mesan. Ini lho B-13. Lah iya saya enggak pesan. Alamat bapak D kan, ini B. Saya enggak pesan,” tegas warga itu.

“D-13 bu. Ini semua D tapi sini enggak jelas,” jawab pria itu, menimpali.

“Masa saya enggak pesan masak saya dipaksa menerima. Ini B, kan ada tulisan. Enggak dibaca ta. Terus saya harus gimana, masak saya harus menerima,” bantahan dari si pemilik rumah, sekali lagi.

“Ini lho pak, ini huruf D atau bukan,” tanya sekali lagi dari pihak si pemilik rumah. “Enggak ada hurufnya,” jawab singkat dari pria beratribut ojol tersebut.

Akun IG; @Andreli_48 meneruskan unggahan dari akun Facebook (FB) Jimi Devanos.

Akun tersebut menyebut, kejadian pria beratribut ojol yang diduga memberi paket barang secara paksa itu terjadi pukul 13.00 WIB.

Namun tidak disebutkan hari ataupun tanggal insiden terjadi.

Hanya saja, akun tersebut menyebut informasi petunjuk bahwa insiden itu terjadi di sebuah permukiman kawasan Pakis Argosari, yang merujuk pada sebuah kawasan permukiman di Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya.

“Selamat malam pak Lurah juga segenap jajaran juga bapak2 RW & rekan RT semua. jin sharing kejadian tadi siang di tempat saya … pakis argosari. ekitar jam 13.00an wib … 1 orang driver grab ( sesuai jaket yi pakai ) memaksa salah seorang warga saya utk menerima kiriman barang,” tulis akun Jimi.

Kemudian, akun tersebut menuliskan, pria beratribut ojol tersebut, sedang memaksa si pemilik rumah untuk mempersilahkan dirinya masuk ke dalam area halaman rumah untuk menerima paket barang yang sedang dibawanya.

“Warga saya tidak merasa memesan / pun membeli barang via grab / online. Driver grab ini trus memaksa dengan tidak jelas , utk mau menerima barang yg dia bawa,” tambah akun Jimi.

Akun tersebut, mengimbau agar masyarakat berhati-hati dengan adanya ulah orang tak dikenal seperti dalam video tersebut.

Sebagai bentuk kewaspadaan terhadap kejahatan yang berpotensi mengancam semua orang, apalagi dengan beragam modus.

“Mohon hati2 di bulan seperti sekarang yg cenderung rawan & mungkin juga ada modus2 baru. Saya ijin share juga video & foto driver (menyebut ojol)-nya, utk kewaspadaan kita semua. Maturnuwun. Sumber grup WA,” pungkas narasi akun Jimi.

Sementara itu, Jimi membenarkan, postingan video pria beratribut ojol yang viral hingga di-repost sejumlah akun medsos itu, sempat diunggah melalui akun FB-nya. Namun kejadian itu bukan menimpa dirinya.

Ia memperoleh video tersebut sekitar pukul 18.00 WIB, dari sejumlah grup Whatsapp (WA) yang dimilikinya, Kamis (21/4/2022) kemarin.

Kemudian, Jimi mengunggah ulang kiriman yang diperolehnya itu, pada Jumat (22/4/2022) pagi.

“Bukan saya, saya dapat dari grup WA. Kemarin malam gak ingat jamnya dan itu sudah diteruskan berulang-ulang. Jam 6-an,” ujar Jimi saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Jumat (22/4/2022).

(transonlinewatch.com) Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Loading...