Ojek Online di Surabaya Tolak Rencana Pemberlakuan Ganjil Genap

Dinas Perhubungan menyatakan berniat mengkaji wacana penerapan sistem Ganjil Genap di Surabaya, demi mengurangi angka kemacetan Jawa TImur.

Menaggapi wacana Sistem Ganjil Genap itu, Driver Ojek Online di Jawa Timur angkat bicara pada Senin (3/12/2018).

Driver Ojek Online dengan tegas menolak rencana pemberlakuan Sistem Ganjil Genap yang akan diterapkan di Jawa Timur, dan Surabaya akan jadi project percontohannya.

Daniel Lukas Rongrong, selaku Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jatim. menegaskan, pemberlakuan Sistem Ganjil Genap (SGG) bukan solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan di Jawa Timur.

“Ada lima poin penolakan kami, pertama SGG bukan solusi mengatasi kemacetan di Surabaya, kedua SGG akan merugikan Driver Online dan pengguna (penumpang setia), karena tidak bisa leluasa ‘narik’ dan tidak leluasa order,” ujarnya melalui pesan whatsapp, Senin, (3/12/2018).

Baca Juga :  Keren, Go-Jek Beri Pelatihan ke 150 UMKM Binaan Muslimat NU

Poin ketiga, SGG dinlai akan menimbulkan masalah baru lagi

Keempat, SGG akan ‘memaksa’, para pemilik kendaraan, dalam hal ini driver online, untuk berbuat tidak jujur (memalsukan nopol) sesuai SGG, agar tetap bisa ‘narik’ guna kebutuhan hidup sehari-hari (menafkahi keluarga).

Terakhir yaitu poin kelima, SSG akan menambah jumlah driver online yang dalam kondisi mengambil cicilan “berguguran” karena tidak bisa membayar angsuran tepat waktu tiap bulannya, karena hanya bisa “narik” sesuai pemberlakuan SGG.

“Timbul masalah barunya yakni  bertambahnya pengangguran dan tidak membuat Driver Online tidak produktif, karena hari kerja driver online akan berkurang 15 hari tiap bulannya,” tambahnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta Dinas Perhubungan (Dishub Jawa Timur) untuk meninjau kembali rencana pemberlakuan Sistem Ganjil Genap ini.

Baca Juga :  Pengamat Sebut Hadirnya Transportasi Online Karena Kurang Layaknya Kendaraan Umum

“Selain itu juga, meminta pada Dishub Jatim untuk audiens dan mendengarkan aspirasi dari Driver Online di Jawa Timur melalui perwakilan perhimpunan/aliansi/paguyuban/ komunitas Driver Online yang ada di Jawa Timur terkait pemberlakuan Sistem Ganjil Genap (SGG),” tandasnya.

Diketahui, Dishub Jatim bersama Masyarakat Transportasi Indonesia rencananya menggelar diskusi resmi akan rencana kebijakan pemberlakuan ganjil genap bagi mobil pribadi memintas di Jatim.

Terutama di kota-kota besar di Jatim seperti di Jakarta.

(tribunnews/tow)

 

Loading...