Mulia Banget! Kurang Biaya, Sopir Taksi Online di Batam Tolong Ibu Melahirkan di Mobil

Seorang sopir taksi online di Batam menolong ibu melahirkan. Foto: Istimewa

Sabtu (18/7) merupakan hari yang tak biasa bagi seorang sopir taksi online asal Batam, Ahmad Daim (26). Siang itu, ia tengah menunggu pesanan dari pelanggan di sekitar Nagoya Mansion Hotel yang terletak di Lubuk Baja, Batam. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, memberikan sinyal ia harus menjemput seorang penumpang.

“Saya dapat orderan tapi salah titik, si penumpang minta dijemput di Klinik Tioma, saya menuju ke sana,” ujar Ahmad kepada kumparan, Minggu (19/7) seperti dilansir dari Kumparan.com.

Pesanan itu diorder oleh sepasang suami istri dengan tujuan RSUD Embung Fatimah, sekitar 19 kilometer dari klinik tersebut. Ahmad tak menaruh curiga bahwa penumpang perempuan di mobilnya hamil dan dalam proses melahirkan. Ia hanya memastikan penumpangnya tidak terkena COVID-19.

Baca Juga :  Keren! Ini Dia Tampilan Seragam Go-Jek untuk Menyambut Bulan Ramadhan

“Tidak nampak hamil, tidak nampak perutnya besar. Saya buka pintu saya angkut masuk, itu sekitar pukul 12.37 WIB,” tambah Ahmad.

Di tengah perjalanan, tepatnya di Fly Over Jam Batam, perempuan tersebut teriak. Ahmad belum sadar juga kalau perempuan tersebut teriak karena kontraksi perut. Sebab, wanita itu memakai sarung, hingga Ahmad tak lihat kondisi perut yang besar.

“Setelah lampu merah Fly Over Jam, saya dengar suara bayi di dalam mobil,” ujarnya.

Ia mencoba menuju rumah sakit swasta terdekat karena kondisinya sudah emergency. Akan tetapi, tawaran itu ditolak oleh penumpang. Salah satu alasannya adalah tidak ada uang untuk membayar biaya melahirkan.

“Bahaya bang, tadi tidak jadi di klinik itu karena diminta deposit, enggak ada biaya, jadi cuma minta obat anti nyeri untuk perutnya tidak dikasih,” ujar Ahmad menirukan penumpang pria tersebut.

Baca Juga :  Demonstran Tuntut Aplikator Tidak Jadi Perusahaan Transportasi, Ini Jawaban Kemenhub

Karena perjalanan menuju RSUD Embung Fatimah masih jauh, ia kemudian mengantarkan penumpangnya ke puskesmas terdekat, yakni Sungai Panas. Akan tetapi, setelah dicek oleh petugas, bayi tersebut sudah lahir di mobil.

“Sudah lahir total, ibunya dicek di dalam (mobil), prematur, napasnya masih ada, butuh penanganan lebih lanjut karena di puskesmas tak ada alatnya,” ujar Ahmad.

Pihak suami menolak soal dipindahkan ke rumah sakit lain karena memang kesulitan biaya. Setelah berunding dengan pihak puskesmas, akhirnya bayi dan ibu tersebut di rawat di sebuah rumah sakit swasta.

Suami itu mengatakan, ia dan istrinya diusir dari indekosnya di daerah Nagoya. Istrinya sempat diungsikan di sebuah bukit. Hingga kemudian diperiksa di sebuah klinik.

Baca Juga :  Ngakak, Beragam Pertanyaan Nyeleneh Netizen ke Layanan Go-Jek

“Saya kepikiran untuk menggalang dana, di grup komunitas. Selang dua jam, ada satu amplop uang. Ia langsung beli popok dan peralatan dan makanan,” ujar Ahmad.

Hingga kini, Ahmad dan rekan komunitasnya masih terus menggalang dana untuk membantu pasangan tersebut. Sementara itu, baik ibu dan anaknya masih dirawat di rumah sakit.

“Bayi dan ibunya masih di inkubator, bapaknya sehat-sehat saya. Ini juga saya carikan kos-kosan terdekat,” pungkas Ahmad.

(TOW)

Loading...