Memahami Kebutuhan Pasar dan Karakter Konsumen Lokal Kunci Go-Jek Terus Memimpin Pasar Indonesia

Pemahaman mendalam mengenai kebutuhan pasar dan karakter konsumen (local insight) menjadi salah satu strategi Gojek untuk terus memimpin pasar di Indonesia. Gojek juga mampu menerjemahkan kebutuhan dan karakter tersebut dalam inovasi teknologi.

Founder dan CEO GOJEK Nadiem Makarim aplikasi Gojek sangat berguna dan menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia. Dalam laporan App Annie bertajuk “The State of Mobile 2019” yang menobatkan Gojek sebagai aplikasi ride-sharing yang paling banyak digunakan di Indonesia. Selain itu, Gojek juga merupakan aplikasi on demand dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak sepanjang 2018.

“Gojek sudah jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Istilah ‘gojek-in aja’ bahkan sudah jadi kata kerja,” kata Nadiem dalam siaran pers, Kamis (18/04/2019).

Baca Juga :  Tak Ambil Pusing Soal Gelar Decacorn, Bos Go-Jek: Yang Penting Dampak Sosial

Selain App Annie, YouGov juga Gojek menempati peringkat pertama atau top of mind di antara konsumen Indonesia. Aplikasi ini juga menduduki posisi nomor satu pada kategori Brand Impression, Nilai, Kualitas, Kepuasan, dan Rekomendasi di sektor on-demand, termasuk transportasi dan pesan antar makanan.

Nadiem menegaskan cara untuk menang di Indonesia yakni memahami apa yang pengguna kami perlukan dan mencarikan solusi lewat teknologi.

Sejak awal berdiri, visi Gojek adalah menggunakan teknologi untuk memberikan solusi atas tantangan sehari-hari yang dihadapi masyarakat Indonesia. Hanya dalam waktu dua tahun, aplikasi on demand ini mencatatkan pertumbuhan Gross Transaction Value (GTV) sebesar 13.5 kali lipat, mencapai US$9 juta pada akhir 2018.

Baca Juga :  Kasus Diskriminasi Grab ke Driver Bakal Disidang Hari Ini

“Perlu diingat bahwa perekonomian Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Artinya, jika kita menang di Indonesia – kita menang di Asia Tenggara,” imbuh Nadiem.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyatakan dalam risetnya, dampak Gojek kepada perekonomian Indonesia mencapai Rp44,2 triliun pada 2018. Angka ini naik tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.

Ekosistem Gojek di Indonesia dijalankan 1,7 juta mitra driver, 300.000 merchant Go Food yang lebih dari 80% merupakan industri UMKM, dan 60.000 penyedia layanan Go-Life.

Saksikan Video Jadi Decacorn, Go-jek Awalnya Cuma Call Center dengan 30 Ojek.Ojek

(cnbcindonesia/tow)

Loading...