Dikaji Ulang, Taksi Online Diperbolehkan Jemput Penumpang di Bandara Adi Soemarmo

Larangan taksi online menjemput penumpang dari Bandara Adi Soemarmo memunculkan persoalan. Namun, berdasarkan sejumlah pertimbangan, Danlanud Adi Soemarmo, Kolonel Pnb Indan Gilang Buldansyah akan membuka ruang bagi taksi online masuk ke bandara untuk melayani transportasi penumpang pesawat.

Menurut dia, kebutuhan dan keinginan masyarakat, merupakan salah satu alasan pihak bandara membuka wacana memberi peluang memudahkan taksi online dapat masuk ke bendara untuk menjemput penumpang.

Usai Press Gathering bersama puluhan wartawan di Aula Grha Dirgantara, Danlanud mengatakan kebijakan serupa sudah berjalan di bandara lain seperti di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta dan Husein Sastra Negara, Bandung.

”Saat ini wacana tersebut masih dibahas, pada tahap awal. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami sudah bisa mengimplementasikan kesempatan bagi taksi online untuk bisa melayani para penumpang di bandara,” tegasnya, Senin (19/3).

Baca Juga :  Soal Isu Open Suspend, Begini Sikap Go-Jek

Untuk merealisasi rencana tersebut, Lanud Adi Soemarmo sudah menjalin komnunikasi dengan pihak terkait seperti operator tranportasi online di Kota Solo serta asosiasi yang menaungi driver taksi online.

”Langkah ini perlu dibahas secara detail dalam membuat regulasi bagi taksi online dapat melayani penumpang pesawat di bandara. Karena ada perhitungan rasio antara penumpang dan fasilitas transportasi yang diperlukan,” jelasnya.

Kurang Armada

Berdasar survei Kemenhub, lanjut dia, pada akhir pekan 100 armada atau taksi bandara kurang melayani penumpang pesawat. ‘’Namun di saat weekday, kita oversupply. Ini pertimbangan bagi kami. Kemungkinan taksi online tidak serta merta dapat masuk bandara setiap hari, ini formulasi yang masih kami pikirkan,” tandasnya.

Baca Juga :  Go-Jek Bentor di Gorontalo juga Melayani Jasa Antar Makanan

Perihal pembatasan transportasi lain di bandara selama ini, lanjut Danlanud, dikarenakan faktor keamanan, sehingga tidak bisa serta merta membuka akses bagi taksi online.

Adapun di sisi lain, perwira menengah itu mengerti keinginan masyarakat untuk bisa menikmati layanan transportasi online. ”Karena itu, kami minta waktu untuk mencari solusi permanen. Karena kalau sifatnya hanya parsial dan mengabaikan keamanan wilayah militer, kami tidak mau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi,” paparnya.

Seperti diketahui, selama ini akses transportasi dari Bandara Adi Soemarmo masih terbatas. Penumpang yang tidak memiliki kendaraan pribadi kesulitan mengakses transportasi dari bandara, karena selama ini hanya dilayani taksi bandara (Angkasa Taksi) yang dikelola Pusat Koperasi TNI AU (Puskopau) Lanud Adi Soemarmo Solo dan Bus Batik Solo Trans (BST) yang memiliki jam operasional hingga jam 18.00.

Baca Juga :  Strategi Toyota dan Pabrik Mobil dalam Bisnis Taksi Online

(suaramerdeka/tow)

Loading...