Tari Anti mengambil keputusan menjadi pengemudi ojek online sejak tiga tahun lalu demi mencari tambahan penghasilan keluarga.
Awalnya hanya hanya paruh waktu, Tari Anti memutuskan bekerja penuh sejak suaminya keluar dari pekerjaannya sebagai petugas keamanan tahun 2017.
“Semenjak suami saya keluar dari pekerjaannya tahun lalu, saya mulai serius bekerja sepenuhnya menjadi pengemudi ojek online di tahun 2017. Bekerja untuk nambah penghasilan keluarga,” ungkap ibu tiga orang anak itu kepada TribunJakarta.com, Kamis (4/10/2018).
Selama malang melintang menjadi ojek online, Tari Anti pernah mengalami kejadian yang tidak ia lupakan seumur hidupnya.
Saat dirinya dalam sehari mengalami tiga situasi mencekam.
“Dalam satu hari nyawa saya hampir enggak ada. Pertama ditabrak orang sampai knalpot saya rusak, kedua di tengah rel kereta saya lima menit di tengah perlintasan, ketiga saya hampir keserempet bus TransJakarta,” terangnya.
Saat di tengah rel situasi sangat semrawut dan macet.
“Posisi macet sekali, palang pintu sudah tertutup. Maju enggak bisa, saya bismillah. Ada lima menit di tengah. Tapi kalau saya perhatikan kereta itu tak jalan karena melihat ada kesemrawutan di perlintasan,” katanya.
Lalu Tari Anti pun pernah nyaris diserempet bus TransJakarta.
“Saya hampir di serempet bus TransJakarta, bemper depan bus hampir menyerempet ban mobil di depan saya,” tuturnya.
Tari pun tak percaya atas kejadian yang hampir membuat dirinya celaka.
Tari pun tak kuasa menahan tangis.
“Saya nangis, ini hari apa, dosa saya apa bisa seperti itu. Saya padahal enggak bawa orang jadi enggak buru-buru. Allah memang belum berkehendak, saya bersyukur masih diingatkan,” paparnya.
(tribunnews/tow)
