Kisah Peni, Single Parent yang Berprofesi Sebagai Driver Go-Jek

Semenjak berpisah dengan sang suami, Peni Purwanti (37) memutuskan menjadi driver ojek online sebagai tulang punggung keluarga.

Selama 5 tahun berkendara membelah kerasnya jalan raya ibukota Jakarta yang padat dan macet.

Perempuan dengan 4 anak ini pernah membawa anak bungsunya turut serta di kala berkendara.
Saat itu anaknya masih berusia 1 tahun saat dibawa bekerja mencari orderan.
“Orderannya waktu itu saya pesan antar makanan Go Food, sambil bawa anak saya yang duduk di depan saya,” ujar Peni yang sehari-hari berkendara dengan motor matic pada Selasa (27/11/2018).

Sewaktu mendapatkan penumpang, Peni pun tak lekas mengerjakan tugasnya.

Ia memberitahu pemesan bahwa dirinya tengah membawa anaknya.
“Saya bilang dulu kalau saya berkendara bawa anak, ada penumpang yang oke aja, ada yang enggak mau. Jadi ya udah kalau ditolak, enggak masalah,” beber perempuan yang tinggal di Cibubur itu.

Baca Juga :  Masih Ingat Kasus Model Penabrak Ojek Online, Polisi Janji Rampungkan Berkas Perkara

Asam manis kehidupan jalanan tak jarang dirasakan Peni dan sang buah hati.

“Kalau hujan, makan ya di pinggir jalan bersama anak saya. Selain itu kalau dia lelah saat saya lagi nganter makanan, dia sempat tidur di atas motor. Seringnya pasti dia tidur,”tuturnya kepada Media di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dari bekerja sebagai ojek online, pendapatannya kian tercukupi.
“Saya biasanya dapat Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu dalam sehari. Saya single parent, anak saya 4 dan rumah saya ngontrak. Saya bangga menjadi driver Gojek,” kata dia.

Setahun lamanya Peni berkendara mengantarkan pesanan makanan bersama anaknya.
“Setelah dia berumur satu tahun, akhirnya saya bekerja sendiri dan beralih ke Go Ride mengantarkan penumpang,” katanya.

Baca Juga :  Kabar Gembira, Penumpang dan Driver Go-Car Dilindungi Asuransi

Ia mengakui bahwa dari pihak tempatnya bekerja, Gojek, tidak diperbolehkan membawa anak saat mengantarkan penumpang.

Namun, saat itu mengingat kondisinya yang terdesak ia bersikukuh untuk membawa anaknya berkendara.

“Sebenarnya enggak boleh, karena membahayakan. Karena kebutuhan hidup mau enggak mau. Jadi, bener kata bang Iwan Fals, anak sekecil itu berkelahi dengan waktu,” tandasnya.

(tribunews/tow)

Loading...