Kisah Muhammad Taufik, Driver Gojek Terbaik yang Gigih Mengembangkan UMKM

Driver Gojek Muhammad Taufik, warga asal Kembang, Putihan RT 04, Guwosari, Pajangan, Bantul berhasil mendapat penghargaan sebagai Mitra Juara Gojek 2020 Katergori Roda Dua. - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Driver Gojek Muhammad Taufik, warga asal Kembang, Putihan RT 04, Guwosari, Pajangan, Bantul, berhasil mendapat penghargaan sebagai Mitra Juara Gojek 2020 Kategori Roda Dua. Taufik berhasil menjadi nomor dua terbaik dari driver Gojek di seluruh Indonesia dalam penghargaan yang diberikan pada ajang tahunan Gojek tersebut.

Taufik mengatakan, penghargaan itu diberikan kepada mitra Gojek sebagai apresiasi kepada para mitra yang menginspirasi dan membawa kebaikan bagi diri mereka dan komunitas. Taufik, yang memulai petualangan bersama Gojek sejak tahun 2017 itu, diketahui dapat menjadi salah satu kandidat berkat kegigihannya mengembangkan UMKM di lingkungan sekitarnya.

“Sebenarnya saya tidak mencari juara, tapi kok malah dapet kabar mewakili region Jogja-Jateng menjadi kandidat juara. Terus ternyata malah terpilih sebagai nomor dua terbaik setelah Bandung yang jadi juara pertama,” ujar Taufik saat ditemui di rumahnya, Kamis (29/10/2020) seperti dilansir dari suara.com.

Dari prestasi ini, Taufik berhak mendapatkan sejumlah penghargaan, mulai dari piala hingga uang pembinaan dari Gojek . Pengumuman itu disampaikan langsung oleh petinggi Gojek melalui aplikasi Zoom Meeting.

Ketika ditanya lebih lanjut terkait dengan kontribusinya selama ini hingga akhirnya mendapat penghargaan, Taufik mengaku telah turut andil dalam perkembangan usaha masyarakat, khususnya yang berada di Guwosari, berawal dari keprihatinan melihat cukup banyak masyarakat di Desa Guwosari dalam dua tahun terakhir masih menganggur.

Baca Juga :  Beli Nomor HP Pakai Data Palsu, Pelaku Sudah Rencanakan Perampokan Taksi Online

Dari situ Taufik tergerak untuk terus memberikan arahan dan masukan. Hal itu agar masyarakat Guwosari, yang dulu pengangguran atau bagi yang sudah memiliki usaha UMKM tapi belum berkembang, bisa lebih terangkat lagi.

“Saya dan teman-teman driver Gojek lainnya punya keinginan bahwa di daerah kami para pelaku UMKM bisa berkembang dengan aplikasi Gojek . Selain mengurangi pengangguran juga sebagai mengisi kegiatan anak yang baru saja lulus sekolah walaupun di masa pandemi tetap bisa dapat tambahan uang saku,” ucapnya.

Harapan Taufik itu kemudian ditindaklanjuti sendiri dengan mengajak beberapa masyarakat untuk membuka warung atau usaha yang selanjutnya didaftarkan ke dalam aplikasi Gojek . Langkah tersebut juga sebagai bentuk komitmen Taufik dalam memajukan Desa Guwosari lebih melek teknologi.

Kegigihan Taufik dalam dua tahun mengajak masyarakat Desa Guwosari mengembangkan usahanya melalui Gojek berjalan cukup baik. Perkembangan itu dapat dilihat dari banyaknya gerai makanan di Guwosari yang telah terdaftar dalam Gojek melalui gofood.

Baca Juga :  Aplikasi Selly Wujud Komitmen Gojek Membantu UMKM Go Digital

“Dulu Gofood di sini [Guwosari] hanya ada dua, setelah melihat hasilnya terus saya tularkan dan ajak warga lain untuk daftar juga. Hasilnya sekarang sudah sekitar 40 UMKM yang telah terdaftar,” terangnya.

Tidak hanya warga yang mengembangkan usahanya lewat Gofood saja yang bertambah. Selain itu, driver Gojek pun turut meningkat seiring berjalannya waktu.

Jika dulu hanya ada sekitar 30 driver, sekarang sudah menjadi ratusan, dan itu hanya driver yang ada di Guwosari saja. Banyaknya driver di Guwosari juga telah dibuatkan komunitas tersendiri yang bernama Eco Gojek Guwosari.

“Ya semoga bisa makin berkembang dan akan bisa maju secara ekonomi sehingga tidak kalah dengan kota. Masyarakat juga bisa di rumah saja namun tetap mendapat penghasilan,” kata Taufik yang juga merupakan mantan ketua Rt 04 tersebut.

Taufik sendiri sebelumnya juga merupakan pekerja serabutan di Guwosari. Bukan dari keluarga kalangan yang mencukupi juga, akhirnya ia memutuskan untuk mencoba peruntungan menjadi driver Gojek .

Baca Juga :  Gojek Suntikan 3 Juta Dollar AS ke Startup Fintech Pluang

“Walaupun memang waktu pandemi Covid-19 saat ini orderan turun tapi sebelum itu ekonomi saya dan keluarga terangkat. Dulu tidak sampai sehari, paling 8 jam saja sudah bisa dapat Rp.300-350 ribu,” sebutnya.

Semenjak bergabung Gojek , kata Taufik, kegiatan sosial di masyarakat pun juga ikut berkembang terus. Dalam beberapa waktu lalu saja, komunitas Gojek di Guwosari ikut membantu kelurahan untuk mendistribusikan sembako kepada masyarakat.

Bantuan tersebut nyatanya juga berdampak pada pembagian waktu yang lebih efisien dan tepat sasaran. Menurutnya sinergi antara Pemerintah Desa Guwosari dan Gojek itu bisa berjalan lancar dan baik bagi masyarakat.

Menurut Taufik, meski prestasi yang didapat itu merupakan pertama kali diterima oleh driver Gojek region Jogja-Jawa Tengah itu tidak lantas membuatnya akan mengendorkan semangatnya mengembangkan masyarakat di Desa Guwosari. Justru itu menjadi lecutan semangat untuk terus memberdayakan masyarakat.

“Kita tetap akan terus mengembangkan ekonomi di Jogja dan Indonesia. Nantinya akan memfasilitasi masyarakat yang ingin bergabung dengan Gojek . Saya yakin semua akan menuju digital, oleh sebab itu pemberdayaan masyarakat desa harus terus dilakukan,” tandasnya.

(TOW)

Loading...