Keren! Ide Kreatif Mitra Driver Gojek di Medan Dukung Program J3K

Zulnahidin, seorang mitra Gojek.

Kaki melangkah mengais rezeki

Di jalanan yang mulai sepi

Suara motor bergemuruh

Menguatkan tekad yang mulai rapuh

Bukan tidak takut terjangkit

Ataupun tidak pernah peduli

Ini masalah sesuap nasi

Yang harus selalu terpenuhi

Dampak Covid-19 nyata terasa

Dari penghasilan yang mungkin tak seberapa

Jadi lebih bersabarlah

menjalani takdir dariNya

Penggalan puisi ini tertulis rapi dan jelas di balik separator (penyekat) yang dipakai mitra Gojek, Zulnahidin. Ayah dari dua anak ini merangkainya sebagai pengingat diri. Agar hari-hari berat bisa selalu Ia hadapi dengan sabar dan percaya Allah Maha Pemberi.

Covid-19 sempat menghancurkan hatinya. Setiap kali melangkah keluar rumahnya di Nusa Indah 1, Komplek Pemda Medan, Ia selalu takut pulang ke rumah dengan tangan kosong. Tapi sekali lagi, Allah Maha Baik, dan usaha tidak khianati hasil. Ia masih bisa membawa uang untuk diberikan ke istrinya.

“Saya bergabung dengan Gojek awal 2019, dulu pemasukan saya bisa sampai 300-400 ribu per hari. Setelah ada Covid-19 berkurang sekitar 50 persen lebih dan sekarang mulai naik meski belum seperti normalnya,” ujar Zulnahidin saat ditemui di Basecamp Persatuan Gojek Medan Pasar 3 Tanjung Sari (Pergom Pasti) di Setia Budi.

Selain menggunakan masker dengan tambahan separator dari Gojek, Zulnahidin merasa perlu memberikan kepercayaan lain untuk customernya. Tiga hari setelah mendapatkan penyekat, ide kreatif pria yang disapa Zul ini muncul.

“Di separator agar menarik saya sediakan hand sanitizer, tisu serta permen agar customer tidak bosan selama perjalanan,” ujarnya, seperti dilansir dari Tobasatu.com.

Tak hanya itu, seminggu sekali, Ia pun dengan semangat melakukan penyemprotan disinfektan ke Posko Aman Gojek. “Ini dilakukan agar masyarakat tidak lagi ragu menggunakan ojek online selama pandemi,” katanya.

Tanggapi hal ini, pengguna setia aplikasi Gojek, Ika Wahyuni mengaku tidak terlalu khawatir lagi untuk berpergian menggunakan ojek online, Gojek karena keseriusannya terapkan protokol kesehatan cukup baik.

“Awal Corona takut-takut naik transportasi umum, bahkan sudah berhenti pakai aplikasi buat beli makan. Tapi karena saya lihat Gojek konsisten, drivernya juga saya lihat sudah bagus terapi protokol kesehatan, sekarang mulai pakai Gojek lagi kalau mau pergi kerja atau keluar. Saya berharap semua driver Gojek bisa ikuti protokol kesehatan dengan baik,” ujarnya.

Terkait penyemprotan disinfektan di Posko Aman sendiri, lanjut Zul merupakan inisiatif dari pihak Gojek, bahkan mitra yang tidak melakukan penyemprotan sekali dalam seminggu akunnya tidak bisa digunakan.

Komitmen Gojek untuk memberikan layanan terbaik, khususnya saat Covid-19 tampaknya tidak main-main. Selain pengakuan Zul tersebut, untuk dukung produktivitas seluruh pengguna ekosistemnya, Gojek menerapkan protokol J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan).

Kreatifitas Gojek Saat Pandemi Dituangkan di Posko Aman J3K

Terkait Posko Aman J3K, Head of Regional Corporate Affairs Gojek Wilayah Sumbagut Dian Lumban Toruan menyampaikan melalui posko ini, secara bertahap, mitra driver diwajibkan untuk datang. Mitra mendapat tiga jenis layanan, yang dilakukan secara drive thru.

Tiga di antaranya adalah pengecekan suhu tubuh minimal satu Minggu sekali. Kemudian ada pembagian healthy kit (paket kesehatan) yang dilakukan tiap bulan hingga penyemprotan kendaraan dengan disinfektan.

Tak sampai di situ, lanjut Dian, pihaknya juga secara rutin memberikan imbauan dan edukasi kepada para mitra driver agar tetap menjaga kesehatan serta keselamatan. “istirahat, menerapkan hidup sehat, menggunakan pakaian dan atribut bersih hingga kita ingatkan untuk menjaga kebersihan kendaraan khususnya untuk area motor yang sering terkena kontak fisik dengan mitra driver atau pelanggan seperti stang, rem, jok dan lainnya,” katanya.

Dian juga menyampaikan, hal sama juga dilakukan untuk lebih dari 2000 mitra usaha Gofood di Sumut. UMKM mitra GoFood juga diminta untuk menggunakan masker bagi seluruh karyawan, pengecekan suhu tubuh karyawan secara rutin, penggunaan segel pengaman seperti selotip atau kabel pengerat untuk pengantaran makanan atau minuman.

Kreatifitas Gojek dan Mitranya, Budaya yang Harus Didukung

Tanggapi kreatifitas Gojek dan mitra Gojek ini, Pengamat Kesehatan Sumut, Dr. dr Umar Zein DTM&H Sp.PD KPTI ikut memberi apresiasi.

“Adanya inisiatif Gojek dan pengemudi ojek melengkapi protokol kesehatan dalam bekerja merupakan budaya yang harus didukung oleh semua pihak,” ujarnya.

Ia berharap, driver lain bisa ikut mencontoh dan para penumpang juga harus ikut menerapkan protokol kesehatan standard dalam bepergian. “Tujuan ke depan adalah menerapkan protokol kesehatan menjadi budaya masyarakat, sehingga tidak perlu lagi dipaksakan,” ujarnya.

(TOW)

Baca Juga :  Gojek Berkolaborasi Dukung Kesinambungan dan Geliat UMKM Kuliner di Jatim dan Bali
Loading...