Keputusan Gojek Lakukan Konsolidasi Bisnis Dinilai Rasional oleh Pengamat

Gojek (Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET)

Pengamat Bisnis Rhenald Kasali menilai langkah konsolidasi bisnis Gojek sebagai keputusan yang tepat. Strategi untuk kembali fokus pada bisnis inti akan menjadikan Gojek lebih kuat dalam menghadapi pandemi covid-19.

Menurut Founder Rumah Perubahan itu, semua sektor bisnis saat ini terdampak pandemi, apalagi sektor pariwisata. Oleh karenanya, dia menilai wajar jika perusahaan sampai merumahkan karyawan karena dalam kondisi ini yang perlu diperhatikan adalah biaya operasional, bukan belanja modal.

“Dalam hal capital expenditure (capex) perusahaan bisa menundanya, tapi untuk operating expenditure (opex) saat ini semua perusahaan dituntut melakukan penghematan,” kata Rhenald dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 25 Juni 2020, seperti dilansir dari medcom.id.

Baca Juga :  Astra Motor Sumsel Tawarkan Berbagai Promo di Festival Mitra Gojek

Rhenald juga menekankan agar keputusan startup melakukan reorganisasi bisnis jangan didramatisir. Keputusan mereorganisasi bisnis itu bukan menjadi ukuran daya tahan suatu perusahaan. Menurut Rhenald, daya tahan bisnis itu terletak di bidang bisnisnya. Saat ini bidang bisnis yang terkait pariwisata dan event organizer terkena dampak paling signifikan.

“Saat perusahaan memiliki dana cukup, dia bisa eksplorasi. Tapi selanjutnya, dari hasil eksplorasi itu, dia bisa menilai bisnis mana yang akan jadi fokusnya. Kemudian ketika terjadi guncangan ekonomi, semua perusahaan harus lakukan pemangkasan. Trimming,” tuturnya.

Senada dengan Rhenald, Pengamat Ekonomi yang juga Business Development Advisor Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero juga sepakat jika langkah Gojek untuk konsolidasi bisnis inti adalah hal yang tepat.

Baca Juga :  Gojek-ACT Lampung Perbaiki MCK Sejumlah Sekolah Dasar

“Jika pada awalnya dia mungkin ekspansi dengan membuka layanan tambahan, lalu di tengah jalan dia konsolidasi, itu lebih karena dia menganalisa lini apa yang bisa tumbuh, mana yang tidak bisa. Lalu jika akhirnya dia memutuskan memperkuat lini usaha tertentu, keputusan itu wajar,” ungkap dia.

Menurut Poltak, kondisi yang dialami dunia usaha saat ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan skalanya juga global. Di tataran global, lanjutnya, juga terjadi konsolidasi yang bertujuan untuk memperkuat bisnis inti apalagi banyak sektor yang terdampak oleh pandemi, seperti penerbangan, akomodasi, hingga pembiayaan. Sementara itu, bisnis pengantaran (delivery) di saat pandemi dinilai justru bertumbuh ketika lini bisnis lainnya tumbang.

Baca Juga :  Mitra Driver Apresiasi Respon Cepat Gojek Tanggulangi Banjir

“Startup itu ke depannya harus lincah dan jangan hanya mengandalkan satu lini saja, apalagi jika lini itu memiliki segmen yang sangat sempit. Kalau bisnis konvensional saja bisa begitu lincah dengan membaca peluang yang ada, kenapa startup tidak,” pungkas Poltak.

(TOW)

Loading...