Insentif Tidak Transparan, Puluhan Mitra Grab Protes ke Manajemen

Puluhan mitra Grab yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ADO) melakukan unjuk rasa dan mengajukan protes kepada manajemen perusahaan aplikasi yang berada di Kompleks Central Bussiness District (CBD) Polonia, Senin (10/7).

Koordinator aksi, Pandu mengatakan, aksi para mitra Grab tersebut untuk meminta keterangan dari manajemen tentang kebijakan yang mereka berlakukan.

“Ada empat hal yang kami permasalahkan. Kami memprotes skema pekerjaan yang dinilai dibuat sesuka hati. Seminggu terakhir, Grab membuat skema sembilan trip seminggu. Namun di minggu berikutnya, diubah tanpa konfirmasi terlebih dahulu ke driver,” katanya.

Kedua, Pandu menjelaskan, masalah insentif. ADO menilai Grab tidak transparan dalam penerapan bonus dan insentif. Manajemen dinilai tidak ada transparansi, tidak ada keterbukaan kepada para driver.

Baca Juga :  Kebelet Punya Mobil, Pedagang Ini Rampok GrabCar

Ketiga adalah masalah sanksi (suspend). Selama ini suspend diberikan secara sepihak. Tidak ada konfirmasi terlebih dahulu kepada driver yang terkena suspend mengenai kesalahan yang dilakukan, dan ketika driver yang bersangkutan ingin mengaktifkan lagi akunnya, harus membayar dengan nominal yang tidak memiliki ukuran resmi.

“Kalau untuk bonus tidak ada rekapitulasi, tidak ada catatan yang diberikan kepada driver. Berapa potongannya, berapa nominal yang sudah kami capai dan berapa yang disetorkan ke rekening kami.”

“Sementara, ada yang dipotong sebesar bonus yang dimiliki driver sebelum terkena suspend dan ada juga yang diharuskan membayar Rp 700 ribu saat di akunnya tidak memiliki saldo,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pandu menuturkan, keempat adalah masalah Tunjangan Hari Raya (THR), manajemen dianggap telah melakukan pemotongan secara tidak transparan. Ada yang mengalami pemotongan 20 persen, 15 persen, 6 persen, dan ada tambahan pemotongan 10 persen.

Baca Juga :  Naik Taksi Online, Artis ini Disebut Masih Utang

“Karena itu kami datang ke kantor manajemen Grab untuk mempertanyakannya. Grab diminta untuk memperjelas keempat masalah di atas, yakni soal skema, insentif, suspend dan pemotongan THR,” tuturnya.

Disebutkan, apabila permasalahan dari para mitra Grab tersebut tidak diselesaikan oleh pihak manajemen, maka mereka akan menempuh jalur hukum.

“Tadi sudah ada mau pertemuan sama manajemen, tapi mereka hanya memperbolehkan tiga orang. Kami mau empat orang, karena ada dua kawan kami yang terkena suspend, satu orang sebagai juru runding, dan satu lagi untuk mendokumentasikan kami saat berunding.”

“Namun pihak Grab tetap tidak memperbolehkannya. Kami berencana menempuh jalur hukum, yakni dengan mengajukan gugatan ke pihak manajemen Grab,” pungkasnya.

Baca Juga :  Permintaan Customer Ojol Ini Bikin Netizen Emosi

(analisadaily/tow)

Loading...