Hari Pertama Purwosari Solo Ditutup, Driver Ojol Bingung

Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo secara simbolis mengeruk tanah menggunakan eskavator sebagai tanda dimulainya pembangunan flyover Purwosari, Rabu (5/2/2020). (Solopos-Burhan Aris Nugraha)

Kawasan perlintasan kereta api (KA) Purwosari, Solo, ditutup untuk pembangunan flyover (jalan layang) mulai Rabu (5/2/2020). Penutupan itu membuat para driver ojek online (ojol) kebingungan menjemput penumpang.

Tak hanya itu, toko-toko juga menjadi sepi karena nyaris tak ada akses bagi kendaraan untuk melintas. Salah satu pengemudi ojol, Dudung Kurniawan, yang biasa beroperasi di kawasan Purwosari mengaku bingung harus memarkir kendaraan di mana saat menunggu orderan penumpang.

Sudah seperempat jam lebih pria 34 tahun itu menunggu pesanan mengantar penumpang. Stasiun Purwosari menjadi titik favoritnya. Di situ, ia biasa menerima orderan.

“Ini saya belum terima orderan. Karena ojok online enggak boleh menjemput di depan Stasiun Purwosari, saya tunggu di seberangnya, di depan Galeri Indosat,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu.

Baca Juga :  Soal Tarif Ojol, Kemenhub: Kenaikan Rp100–Rp200 Masih Terjangkau

Dudung mengaku kebingungan memarkir kendaraan. City Walk di Jl. Slamet Riyadi di ruas itu ikut terdampak proyek pembangunan flyover Purwosari.

Hampir 90 persen bagian city walk dibatasi pagar besi. Warga pun menutup portal dua gang kecil di sekitar Galeri Indosat dan Pasar Purwosari.

“Sebenarnya bisa menjemput di dekat Robinson Jl. Agus Salim, tapi pintu keluar pejalan kaki dari Stasiun Purwosari lebih dekat ke Galeri Indosat. Apalagi, mereka belum tentu tahu kondisi saat ini,” ucapnya.

Dampak pembangunan flyover dan penutupan perlintasan sebidang Purwosari juga dirasakan pedagang buah Jl. Transito. Sebelumnya, belasan kios di lokasi itu menjadi jujukan pengendara yang melaju dari Jl. Agus Salim ke Jl. Transito.

Mulai Rabu, jalur lambat dari Jl. Agus Salim ke Jl. Transito ditutup. Pengendara harus belok dari Jl. Agus Salim melewati Gang Truntum IV untuk menuju Jl. Transito.

Baca Juga :  Cerita Driver Ojol Basah Kuyup Terobos Banjir Antar Pesanan, Alhamdulillah...

“Enggak semua orang tahu medannya. Saat resmi ditutup, seketika itu juga jalan sepi. Pagi sekitar pukul 07.00 WIB saya masih kedatangan pembeli. Setelah ditutup, jadi sepi sekali. Sampai tengah hari cuma datang satu orang, itu pun langganan,” ucap Ketua Paguyuban Pedagang Buah Purwosari, Yanto, kepada Solopos.com, Rabu.

Yanto sebelumnya mendengar informasi jalur lambat Jl. Agus Salim menuju Jl. Transito akan dibuka tapi ternyata tidak jadi. Dia mengaku tidak tahu penyebabnya.

Imbas juga dirasakan kompleks pertokoan di Jl. Slamet Riyadi sisi utara tepatnya dari timur Stasiun Purwosari hingga simpang empat Sala View. Salah seorang pemilik toko, Sukino, pesimistis tokonya ramai saat proyek berlangsung.

“Apalagi mobil enggak boleh parkir di depan toko. Kalaupun mau, mereka parkir di depan Kantor PLN kemudian jalan ke sini. Kalau sepeda motor mungkin bisa dinaikkan ke trotoar. Ya, mau bagaimana lagi. Kalau dihitung omzetnya bisa turun 60 persen,” kata dia.

Baca Juga :  Begini Kronologi Penumpang Ojol Terlindas Truk di S Parman

Pedagang serabi di dekat Stasiun Purwosari, Sutiyono, mengaku bakal melihat situasi beberapa hari ke depan. Jika masih sepi, ia akan berburu tempat lain untuk berjualan.

“Sebenarnya saya jualan di depan toko pas di samping Stasiun Purwosari. Ini agak geser ke timur agar lebih terlihat. Kalau kondisinya begini terus mungkin akan pindah. Saya jualan siang sampai malam, dan baru kali ini dapat sedikit. Pembeli saya biasanya yang baru turun dari kereta,” ungkap pria 55 tahun itu.

Artikel ini telah tayang di https://www.solopos.com/hari-pertama-purwosari-solo-ditutup-driver-ojol-bingung-1045359

Loading...