Trans Semarang menambah dua vanding machine untuk pembelian tiket secara nontunai. Dua vanding machine tersebut merupakan hibah dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.
Plt Kepala BLUD Trans Semarang, Hendrix Setyawan menerangkan, akan menempatkan dua vanding machine baru itu masing-masing di halte Bandara Ahmad Yani dan Imam Bonjol. Pihaknya akan melakukan uji coba menerapkan cashless di halte Bandara seiring dengan ditempatkannya vanding machine baru.
Di halte Bandara kami akan uji coba full 100 persen cashless, ujar Hendrix yang juga pernah menjabat ajudan Wali Kota Semarang itu.
Ia mencatat, penumpang BRT Trans Kota Semarang setiap tahun terus berkembang. Pada 2018, penumpang BRT Trans Semarang mencapai 10 juta orang.
Pada 2019, bisa tembus hingga 11 juta. Dari jumlah tersebut, 11 persen menggunakan transaksi nontunai. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, vanding machine diharapkan mendorong masyarakat untuk melakukan pembayaran secara nontunai.
Hal ini sejalan dengan program Pemerintah untuk terus meningkatkan transaksi secara nontunai. Ia menilai sistem pembayaran tersebut lebih rapi dan terdata dengan baik secara real tim. Menurutnya, Gopay berperan sangat aktif untuk kontribusi terutama pendidikan masyarakat untuk menerapkan cashles dalam setiap transaksi.
Maka, program cashless kami terus kami kembangkan, kemudian ditangkap oleh Gopay dengan cara menempatkan vanding machine, tandasnya.
Artikel ini telah tayang di https://www.ayosemarang.com/read/2020/01/31/51526/halte-bandara-dan-imam-bonjol-dilengkapi-vanding-machine
