Grab Dituntut Sediakan Langkah Konkret dalam Memberikan Keamanan kepada Perempuan

Grab Indonesia mengumumkan beberapa kegiatan dan program bagi kaum perempuan berkaitan dengan hari Kartini. Perusahaan aplikator asal Malaysia itu diminta melakukan langkah konkret termasuk menyelesaikan berbagai kasus pelecehan seksual di jalan yang pernah terjadi.

“Di sini perusahaan mempunyai tanggung jawab besar untuk mencegah serta menuntaskan kasus-kasus yang ada. Jika tidak, customer terutama kaum perempuan tetap rentan mengalami kekerasan secara fisik hingga pelecehan seksual,” ujar Co-Director Hollaback Jakarta Anindya Restuvani dalam siaran persnya, Sabtu (27/4).

Pegiat anti kekerasan dan pelecehan terhadap kaum perempuan itu teringat serentetan kasus sebelumnya. Sebagian di antaranya dari kasus pelecehan seksual kepada perempuan oleh mitra pengemudi Grab bahkan dilaporkan kepada pihak berwajib.

Baca Juga :  Kemenhub Masih akan Lakukan Uji Publik Perdirjen Taksi Online

Dampak kejadian tersebut sempat memunculkan petisi online yang meminta pemerintah untuk menghukum secara tegas kepada Grab Indonesia. Di sisi lain, dirinya mengapresiasi kepedulian Grab kepada kaum perempuan dengan memberikan tips seperti bela diri menghadapi potensi pelecehan dan kekerasan di jalan.

Namun, dia menilai langkah tersebut merupakan contoh program yang tidak menyeluruh. Bahkan cenderung memosisikan perempuan sebagai konsumen seolah calon korban yang harus bisa membela diri.

Anindya menyebut terjadinya kekerasan fisik ataupun pelecehan seksual di jalan harus dapat dicegah sedini mungkin. Bukan ketika sudah kejadian baru kemudian berbenah diri. Caranya yakni dengan melengkapi segala bentuk fitur aplikasi.

“Jaminan keamanan harus diberikan sepenuhnya kepada penumpang karena perusahaan punya tanggung jawab dan penumpang telah memberikan kepercayaan besar bagi perusahaan,” tuturnya.

Baca Juga :  Penasaran Cara Kerja Tombol Darurat di Transportasi Online?

Maka Anindya mendorong solusi yang ditawarkan Grab terkait keamanan di jalan terutama bagi kaum perempuan semestinya komprehensif. Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menanggapi, pihaknya telah bekerja sama dengan Komisi Nasional Perempuan dalam upaya menghentikan kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di layanan aplikasi transportasi online.

Pihaknya telah membangun sistem pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dalam layanan aplikasi Grab. Ini sebagai bentuk peningkatan perlindungan dan keselamatan penumpang dan mitra pengemudi perempuan pengguna aplikasi, dan juga dukungan bagi penanganan perempuan korban kekerasan.

“Melalui inisiatif ini diharapkan kekerasan terhadap perempuan terutama kekerasan seksual terhadap mitra penumpang maupun pengemudi, dapat diminimalkan, dan ada bentuk penanganan yang berorientasi pada pemulihan korban serta pencegahan berulangnya kekerasan,” ujarnya kepada JawaPos.com, Sabtu (27/4).

Baca Juga :  Hendak Melantai di BEI, Go-Jek Diminta Sampaikan Keinginan Secara Langsung

(jawapos/tow)

Loading...