Kompetisi Gojek Traveloka Liga 1 memasuki pekan pamungkas. Minggu ini, 18 tim akan memainkan partai terakhirnya.
Kejuaraan di musim ini hidup berkat adanya sponsor yang membiayai. Setidaknya, ada dua penyokong dana utama supaya kompetisi berjalan dengan dana yang cukup, bahkan lebih.
Baca:
- Dapat Restu Sri Mulyani, Kedepannya Lapor SPT dan Bikin NPWP Bisa Lewat Go-Jek
- Rudiantara: Transportasi Online Bantu Wujudkan Ekonomi RI Terbesar ke 4 di Dunia
Perusaahan transportasi daring, Gojek disinyalir menjadi sumbangsih kontribusi terbesar kepada kompetisi. Bersama dengan aplikasi pemesanan tiket, Traveloka, keduanya menyumbangkan Rp180 miliar.
Lalu dengan menjadi sponsor utama Liga 1, apakah ada pengaruhnya terhadap Gojek, khususnya kepada pengemudi atau biasa dikenal sebagai driver? media mencoba mencari tau secara ringan dengan pelaku langsung di lapangan.
Mengemudi dari arah Senayan menuju Cawang,media mencoba mengulik soal keuntungan yang didapatkan driver dengan adanya kerja sama antara tempat perusahaannya bernaung dengan Liga 1. Jawaban yang diberikan pun cukup mengejutkan.
“Soal efek Gojek sponsori Liga Indonesia, saya rasa tidak ada pengaruhnya. Malah tarif turun karena hal itu. Saya berharap ada penyesuaian tarif lagi. Karena sejak awal, adanya ojek online ini untuk mensejahterakan driver-nya,” ujar Tarmad, driver asal Bekasi saat berbicang-bincang di atas sepeda motor bersama media.
Dari setiap liputan Liga 1,media beberapa kali menemukan adanya kelompok driver Gojek yang menonton langsung di stadion. Mereka disinyalir mendapat undangan khusus terkait kerja sama antara kedua belah pihak.
Namun, lagi-lagi Tarmad sedikit cuek terhadap kerja sama ini. Apalagi, untuk seorang yang tidak hobi sepakbola seperti dirinya.
“Saya pernah dapat ajakan untunk menonton sepakbola beberapa kali, tapi saya tidak pernah ambil. Soalnya saya tidak suka sepakbola. Malah terkadang saya kasih ke anak saya. Dia suka Persija,” pungkas Tarmad.
(indosport/tow)