Giant Tutup, Mantan Supervisor Buah Kini Berjualan Nasi Kebuli Sambil jadi Ojol

Foto: detikFood / Yenny Mustika Sari

Tak semua korban PHK terpuruk dengan keadaannya. Seperti Muhtadin, korban PHK Giant ini sekarang menjual nasi kebuli di pinggir jalan sambil ngojek online.

Beberapa waktu lalu, supermarket Giant di Indonesia menutup semua gerainya. Hasilnya, ribuan pekerja Giant harus di PHK dan banyak yang tak memiliki pekerjaan lagi.

Salah satu yang menjadi korban PHK Giant adalah Muhtadin. Pria berusia 40 tahunan ini adalah mantan Supervisor buah di salah satu gerai Giant yang ada di Jakarta.

Walaupun telah di-PHK, Muhtadin tak patah semangat memulai kehidupan barunya. Kepada detikFood (14/10), mantan supervisor Giant ini berjualan nasi kebuli di pinggir jalan sambil menjadi driver ojek online.

Baca Juga :  Baik Sekali, Mamang Gojek Bantu Goweser yang Alami Kram
Korban PHK Giant Jualan Nasi Kebuli Rp 10 Ribuan. Lokasinya Ada di Tempat Parkir Motor Halte TransJakarta Tendean. Foto: detikFood / Yenny Mustika Sari

Muhtadin menawarkan nasi kebuli dengan harga Rp 10.000 per boksnya. Satu porsinnya berisikan nasi pulen yang diracik dengan bumbu kebuli, telur pindang, tempe orek, sambal, dan kerupuk. Porsinya cukup banyak dan mengenyangkan untuk sarapan.

Nasi kebuli yang ia tawarkan adalah racikan tangan istrinya. Ia memutuskan berjualan nasi kebuli, karena menurut tetangganya layak dijual dan rasanya enak.

“Saya dulu kerja di supermarket Giant, sebagai supervisor buah. Bubaran itu semua, ya mau nggak mau jualan sekarang,” cerita Muhtadin kepada detikFood saat dikunjungi langsung di lapak jualannya (14/10).

Korban PHK Giant Jualan Nasi Kebuli Rp 10 Ribuan. Lokasinya Ada di Tempat Parkir Motor Halte TransJakarta Tendean. Foto: detikFood / Yenny Mustika Sari

“Istri pernah masakin orang masjid, terakhir buat bukber waktu itu masak nasi kebuli. Kata jamaah bilang enak semua. Karena saya di-PHK ya udah coba dagang ini,” lanjutnya.

Baca Juga :  Bentuk Satgas Anti Begal, Polresta Tangerang Gandeng Ojek Online

Setiap pagi mulai pukul 06.30 WIB, Muhtadin berjualan di tempat parkir motor halte TransJakarta Tendean. Saat kami menemuinya di sana, Muhtadin tampak ramah menyambut para pelanggannya. Ia langsung cekatan melayani para pelanggan yang membeli nasi kebuli dagangannya itu.

Setiap harinya, Muhtadin membawa 25 kotak nasi kebuli untuk ditawarkan. Jika sampai pukul 13.00 WIB dagangannya di Tendean tak habis, ia pindah menawarkan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Korban PHK Giant Jualan Nasi Kebuli Rp 10 Ribuan. Lokasinya Ada di Tempat Parkir Motor Halte TransJakarta Tendean. Foto: detikFood / Yenny Mustika Sari

“Dari setengah tujuh sampe habis biasanya sih jam 1 habis. Kita produksi nggak banyak, cuma 25 bungkus. Sebungkus Rp 10.000,” ujar Muhtadin.

Tampilan nasi kebulinya cukup menarik. Saat dicicip rasanya cukup enak. Rempah khas nasi kebuli seperti kayu manis, merica, cengkih terjejak kuat dalam nasi dan tidak berlebihan.

Baca Juga :  Kacau! Pengemudi Ojek Pangakalan Tiba-Tiba Pukuli Driver Ojek Online

Setelah dagangannya habis, Muhtadin juga langsung beralih profesi menjadi driver ojek online. Semua ia lakukan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Walaupun begitu, Muhtadin selalu bersyukur dan tidak mengeluh.

(transonlinewatch.com) Artikel ini telah tayang di detik.com

Loading...