Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) membeberkan fakta bahwa sektor ekonomi kreatif mampu memberikan sokongan yang cukup besar terhadap perekonomian nasional.
Terlebih dengan masuknya teknologi dalam berbagai sektor kehidupan termasuk di sektor ekonomi kreatif membuat kontribusi ekonomi kreatif meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Wakil Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Joseph Pesik kontribusi ekonomi kreatif telah mencapai 7,4 persen di tahun lalu.
“Menarik karena kontribusinya besar sekali sektor kreatif Rp922 triliun kontibusinya terhadap PDB nasional sekitar 7,4 persen terhadap PDB nasional,” katanya di Jakarta (31/1/2019).
Ke depan menurut Ricky, sektor ekonomi kreatif akan semakin memberikan kontribusi yang lebih besar lagi. Terlebih menurut Ricky dengan adanya sentuhan teknologi, maka potensi ekonomi kreatif semakin bisa dimaksimalkan. Bahkan menurutnya target kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional mampu naik dilevel 10 persen.
“Dengan adanya teknologi ekonomi kreatif bisa berkontribusi diatas 10 persen. Dalam waktu dekat ini kami yakin ekraf akan memberi peran bagi para teknologi kreatif,” tambahnya.
Bahkan teknologi akan memberikan ruang bagi pelaku industri kreatif dalam mengembangkan usahanya. Hal itu seiring dengan sudah banyak contoh keberhasilan sektor ekonomi kreatif dengan kreatifitasnya yang kemudian mengubah wajah perekonomian nasional salah satunya Gojek.
“Banyak hal-hal baru yang muncul mengubah bsnyak landcap perekonomian. Termasuk finansial ekonomi juga berubah, Gojek salah satu contohnya dan masih banyak lagi pemerintah memberikan ruang lebih luas bagi anak-anak muda dalam ruang pertumbuhan ini,” pungkasnya.
(akurat/tow)
