Pandemi virus Corona atau Covid-19 sangat berdampak bagi pekerja seni di Gresik. Tidak diizinkannya menggelar pertunjukan takut menimbulkan keramaian membuat seorang seniman penabuh gendang di Kabupaten Gresik harus banting setir.
Hal ini yang membuat Pudianto (33) warga Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik beralih profesi menjadi tukang ojek online (Ojol). Bahkan ia terpaksa menggadaikan BPKB miliknya.
“Buat beli susu anak dan makan karena penghasilan narik ojol tidak menentu,” terang pria yang kerap disapa Anto, Sabtu (3/10/2020) seperti dilansir dari TribunGresik.com.
Sejak Maret lalu, pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat dirinya sepi tanggapan. Padahal bermain gendang adalah satu-satunya pekerjaan yang ditekuni selama ini.
Dalam sekali manggung, Antok bisa mendapatkan uang sebesar Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu. Menurutnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan istri dan dua anaknya.
Saat kebijakan PSBB diterapkan di Surabaya Raya, meliputi, Surabaya, Sidoarja dan Gresik. Dari sana ia berpikir keras, sebab sumber keungan benar-benar berhenti. Apalagi ia adalah tulang punggung keluarga.
“Saat itu saya langsung mendaftar ojol,” terangnya kepada TribunJatim.com.
Antok ternyata masih belum lepas dari masalah ekonomi, orderan yang didapat setiap harinya belum bisa mencukupi kebutuhan setiap hari.
Kadang dalam sehari tidak mendapatkan orderan. Sedangkan untuk mangkal dan keliling mencari pelanggan juga membutuhkan biaya.
“Untuk makan juga membeli bensin. Mau bagaimana lagi, bantuan dari pemerintah juga tidak dapat. Baik sembako dan uang juga tidak pernah menerima. Saya lanjutkan jadi ojol saja,” jelasnya kepada TribunJatim.com.
Kini hidupnya menggantung dari orderan pelanggan ojek. Antok berharap pandemi segera berakhir, sehingga bisa manggung lagi. Menabuh gendang seperti profesi yang ditekuninya sejak tahun 2006 lalu.
(TOW)