Driver Ojek Online Butuh Uang 80 Juta untuk Biaya Operasi Sang Istri, Siapa Mau Bantu?

Anna (45) masih tergolek tak sadarkan diri di RSUP Sanglah Denpasar, Minggu (9/7/2017) kemarin. Ia dirawat intensif di Ruang ICU, RSUP Sanglah, karena luka parah di kepalanya akibat kecelakaan tunggal saat dibonceng suaminya Sugianto di kawasan Jembrana delapan hari lalu.

Biaya pengobatan Anna hingga kemarin mencapai Rp 49 juta. Diperkirakan biaya yang dihabiskan Rp 80 juta. Sayangnya, Sugianto tak memiliki BPJS, tukang ojek online ini selain memikirkan istrinya, juga harus berpikir bagaimana caranya dapat uang Rp 80 juta.

Ditemui di ruang ICU Sanglah, Denpasar, Sugianto sangat berharap istrinya dapat diselamatkan. Ia meminta doa untuk kesembuhan istrinya. Tak lupa, ia juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang sudah membantu.

“Saya minta bantuan doa, semoga istri saya panjang umur. Itu yang saya harapkan. Kalau terkait biaya, Insyaallah banyak teman-teman yang membantu termasuk dari rekan-rekan Go-Jek dan dari komunitas lainnya. Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu. Walaupun masih sangat jauh tapi InsyaAllah,” imbuh Sugianto yang tinggal di Banjar Dinas Tengah, Pecatu.

Sugianto mengatakan beberapa orang sudah ada yang membantu dengan menyumbangkan biaya. Namun biaya tersebut masih belum cukup. Untuk biaya kamar per hari saja, kalau tidak ada tindakan medis yang genting bisa menelan biaya minimal Rp 3 juta.

Baca:

Usai kecelakaan, ia langsung mengurus kartu jaminan kesehatan guna membiayai pengobatan istrinya. Namun, prosedur pengaktifan kartu BPJS Kesehatan bisa diaktifkan dan dapat digunakan pada 14 Juli.

Karena itu, jika Anna, istrinya belum sembuh maka Sugianto harus menyiapkan biaya pengobatan istrinya Rp 80 juta. Anna yang dibonceng Sugianto, menjadi korban kecelakaan tunggal. Penyebabnya, motor Sugianto pecah ban belakang sehingga mereka terjatuh.

Mereka dilarikan ke RSUP Sanglah. Setiba di Sanglah, dilakukan pemeriksaan medis dengan Ct-Scan dan rontgen. Akibat kecelakaan itu, Anna mengalami cidera kepala berat (CKB) sehingga sebagian tulang kepala harus dilepas sementara dan ditanam di perut.

Sampai kini, kondisi Anna mengalami demam tinggi dan belum sadar di Ruang ICU, Kamar Nomor 3 RSUP Sanglah, Denpasar.

(tribun/tow)

Loading...