Driver GrabCar Bali Keluhkan Argo Murah dan Pengemudi Terus Nambah

Ilustrasi GrabCar

Seiring berkembangnya industri transportasi online, salah satu keluhan utama yang muncul dari para driver Grab adalah kebijakan harga murah pada layanan Argo GrabCar.

Meskipun para driver berusaha memberikan pelayanan terbaik, harga yang terlalu rendah dapat menciptakan kesenjangan pendapatan dan menimbulkan pertanyaan mengapa kebijakan ini tidak di perjuangkan lebih keras oleh pihak vendor.

Seperti disampaikan oleh Wayan Tika di Grup Facebook MITRA DRIVER GRAB BALI (Unofficial)

Argo grab car murah meriah kenapa dari vandor tidak di perjuangkan ya, malahan driver di tambah terus. Harga 12,800 enggak rasional,” ujarnya, Selasa (30/01)

Kebijakan harga yang ditetapkan oleh Grab untuk layanan Argo GrabCar dianggap tidak rasional oleh para driver tersebut.

“Rp12800. Itu 4 kilometer lho… menangis” ujar Eb Meon.

Harga sebesar Rp12,800 untuk perjalanan tertentu mungkin dianggap terlalu rendah, terutama jika diperbandingkan dengan biaya hidup dan biaya operasional kendaraan.

Harga murah, pakai data hp, seprti mau rely mobil liat map terus, bensin, mobil, tenaga, harus top up. Tamu asing cuma bayar Rp19.000, driver dapat Rp10.500 itu terlalu murah di bali yang kebanyakan makai grab wisatawan asing, kayak bayar parkir aja di negaranya,” ujar Cempae Lock.

Para driver juga mengeluhkan penambahan terus menerus jumlah driver, yang memperburuk persaingan dan membuat lebih sulit bagi setiap driver untuk mencapai target pendapatan mereka.

Yang penting driver banyak vendor dapat pemasukan mingguan,” ujar Ferdi.

Hal ini menciptakan lingkungan yang semakin kompetitif dan menambah tekanan pada penghasilan para pengemudi.

Harga yang terlalu murah juga dapat berdampak negatif pada kualitas pelayanan.

Para driver mungkin terpaksa mengurangi kualitas layanan atau mengabaikan pemeliharaan kendaraan untuk tetap memenuhi target pendapatan mereka, yang pada akhirnya dapat merugikan pengalaman pengguna.

Permasalahan harga murah pada layanan Argo Grab Car menciptakan tantangan bagi para driver, yang merasa bahwa kesenjangan pendapatan yang terus membesar tidak diatasi dengan solusi yang memadai.

Penting bagi pihak vendor untuk mendengarkan keluhan ini secara serius dan mencari solusi yang adil agar hubungan antara perusahaan dan para driver dapat tetap seimbang dan berkelanjutan.

(tow)

Loading...