Distan Pangan Bali dan Gojek Bantu Pasarkan Produk Pertanian Lokal

Kabid Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Distan Pangan Bali, I Nyoman Suarta

Guna mendukung implementasi Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 Tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Pangan) Provinsi Bali menyerahkan bantuan 20 gongola (sacam rak pajang) untuk memfasilitasi UMKM binaan yang tersebar di seluruh Bali.

Kabid Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Distan Pangan Bali, I Nyoman Suarta, seizin kepala dinas menjelaskan, gondola tersebut berfungsi sebagai outlet khusus memajang produk pertanian serta produk olahannya. Sehingga lebih cepat terserap ke tangan konsumen.

“Sementara kami serahkan 20 gondola di 20 tempat. Fungsinya untuk memfasilitasi atau menyangga pruduk pertanian lokal di Toko Tani Indonesia (TTI). Sejauh ini, ada 99 TTI di seluruh Bali,” jelas birokrat asal Klungkung ini, Sabtu (7/11) di Denpasar.

Baca Juga :  Layanan Vaksinasi Drive Thru Gojek-Halodoc Jadi yang Pertama di Kota Bogor

Menurut Suarta, keberadaan outlet khsusus produk pertanian lokal sangat penting, terlebih di era pandemi Covid-19 yang mana serapan produk pertanian lokal ke hotel dan restoran terhenti. Ia juga berharap, setelah difasilitasi, pihak UMKM termotivasi menciptakan produk-produk pangan olahan yang inovatif.

“Saya harap UMKM binaan kita tetap semangat menciptakan produk baru yang enak dan layak jual. Nanti kalau pariwisata sudah pulih, peluang pasarnya makin luas, bisa ke toko oleh-oleh khas Bali. Apalagi Bali punya bahan baku yang melimpah, misalnya dodol salak, permen pepaya, tomat dan yang lain,” imbuh Suarta.

Lebih lanjut, Suarta menjelaskan, khsusus untuk wilayah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita), pihaknya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan GoJek untuk membantu memasarkan produk pertanian lokal, seperti dilansir dari balipuspanews.com.

Baca Juga :  Berbasis Aplikasi, Share Car Melengkapi Gojek dan Grab, Bukan Menyaingi

Upaya tersebut dilakukan agar produk pertanian lokal Bali dapat lebih dikenal pasar konsumen dan rantai pemasaran dapat lebih pendek, sehingga petani selaku produsen dapat memperoleh harga jual yang lebih tinggi dan para konsumen juga dapat memperoleh harga yang wajar. Para petani juga menyambut gembira terobosan ini sebagai salah satu solusi menyalurkan produk di masa pandemi.

Alasan lain, dengan menggandeng GoJek juga bertujuan memajukan para petani, sebagai bagian perbaikan distribusi produk pertanian dalam bentuk pemasaran secara online, dan diharapkan dapat mencegah monopoli dan upaya kartel dari oknum pengepul nakal membanting harga yang menyebabkan petani di Bali “menangis”. Selain itu, melalui teknologi pemasaran daring ini, juga akan menghindari kontak langsung antara petani dan konsumen, sehingga tetap bisa menjaga keamanan dan kebersihan sekaligus kesehatan di masa pandemi.

Baca Juga :  Perangi Corona, Gojek Bagikan Masker dan Hand Sanitizer pada Mitra

“Selama ini, petani maupun kelompok tani dominan masih memasarkan produknya secara konvensional melalui pedagang pengepul, sehingga harus kontak langsung. Bahkan ada beberapa masih dengan cara tebasan, sehingga harga yang diterima menjadi relatif rendah,” ungkapnya.

(TOW)

Loading...