Diajak Bergabung My Blue Bird, Pengusaha Taksi Lokal di Solo Masih Pikir- pikir

Aplikasi pemesanan taksi online My Blue Bird bikinan perusahan Blue Bird Group mulai merambah Kota Solo. Sejumlah perusahaan taksi lokal Solo mengaku menerima tawaran untuk memanfaatkan aplikasi tersebut, namun mereka pikir-pikir.

Manajer Operasional PT Solo Central Taksi, Heru Purwanto, menceritakan belum lama ini perwakilan perusahaan transportasi yang berkantor pusat di Jakarta Blue Bird mendatangi Sekretariat Organda Solo untuk menemui beberapa pengusaha taksi lokal. Mereka datang guna menawarkan pemakaian aplikasi My Blue Bird untuk pemberian layanan taksi online oleh para pengemudi taksi lokal Solo.

Namun, dia menyebut para pengusaha taksi lokal  Solo tak buru-buru langsung menerima tawaran itu. Pengusaha ingin mengetahui lebih dalam keunggulan My Blue Bird dibanding aplikasi pemesanan lain yang selama ini sudah dipakai para pengemudi.

Baca Juga :  Wow Ada Diskon Besar di Jakarta Great Online Sale 2020

“Ada upaya Blue Bird Group menawarkan aplikasi pemesanan taksi tapi kami belum menanggapi secara serius. Aplikasi yang ditawarkan mesti kami pelajari lebih lanjut,” kata Heru saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (21/5/2018).

Heru pun ragu para pengemudi Solo Taksi bakal meraup untung atau order lebih banyak setelah memakai aplikasi My Blue Bird. Sejumlah aplikasi layanan pemesanan taksi online seperti Go-Car (dalam Go-Jek) dan Grab kini sudah leading lebih dulu di Solo.

Aplikasi tersebut sudah banyak diakses masyarakat Solo bahkan secara nasional. Heru menuturkan sebelum menentukan keputusan terkait pemanfaatan My Blue Bird, PT Solo Central Taksi berencana berkoordinasi juga dengan para perusahaan taksi lokal lain di Solo. PT Solo Central Taksi menginginkan adanya presentasi lanjutan dari Blue Bird Group.

Baca Juga :  Grab Hadirkan ExpressBisa di 7 Kota Besar

“Kami perlu mempertimbangkan, di Solo apa bisa leading nanti? Mungkin nanti bisa diadakan lagi pertemuan, semacam presentasi penawaran aplikasi itu dengan penjelasan sedetail-detailnya. Kemudian kami kumpul bersama menentukan langkah berikutnya,” tutur Heru.

General Manajer (GM) PT Sekar Gelora Taksi, Tak Ditya, menangkap gagasan yang dibawa Blue Bird Group dalam menawarkan pemakaian aplikasi My Blue Bird adalah single entity dengan satu brand. Penerapan joint operation dan konsolidasi organisasi dalam pemanfaatan My Blue Bird diyakini bakal menciptakan efisiensi biaya.

Blue Bird Group dalam hal ini mencoba mengangkat sektor transportasi berbadan hukum legal yang tengah dilanda krisisi finansial dan krisis penegakan hukum  bisa menuju level baru.

Baca Juga :  Keseharian Ojek Online dalam Film 'Sesuai Aplikasi' Ajak Penonton Nangis dan Tertawa

“Taksi reguler meski sudah beradaptasi juga mengikuti taksi online belum bisa menutup biaya operasional dan investasi tinggi. Penyediaan aplikasi ini membawa harapan taksi pelat kuning dapat bersaing dan berkelanjutan.

Kami rencanakan pelayanan taksi akan bertransformasi ke banyak hal, khususnya channel order yang sebelumnya sudah sampai lima cara. Nanti bisa dikembangkan lagi hingga 8-10 cara order sehingga semakin memanjakan konsumen,” jelas Taka.

Taka meyakini bersatunya perusahaan taksi reguler skala besar dan kecil menjadi solusi atas tidak adanya penegakan hukum terhadap pengemudi taksi online pelat hitam. Dia berharap kerja sama antara Blue Bird Group dengan perusahan taksi lokal Solo bisa berjalan dalam waktu dekat.

(solopos/tow)

Loading...