Masih ingat dengan mahasiswi Undip yang menjadi driver ojek online (ojol) dan lulus cumlaude dari fakultas Hukum Agustus 2019? Gadis bernama Leony Sondang Suryani (22) yang lulus dengan IPK 3,67 dalam waktu 3 tahun 9 bulan itu ingin mewujudkan cita-citanya untuk kuliah S2 Hukum di Undip.
Ditemui mahasiswa UIN Walisongo yang magang jurnalistik di Tribun Jateng, Leony masih melanjutkan profesinya sebagai tukang ojek online, bergabung dengan Gojek. Memang sedari awal kuliah sambil ngojek tidak membuatnya malu. Bahkan bangga karena bisa mencari nafkah dan membiayai kuliah secara mandiri, tidak merepotkan orangtuanya di Bogor.
Gayung bersambut. Cita-citanya untuk melanjutkan studi S2 di Hukum Undip mendapat respon dari manajemen Gojek. Karena berhasil lulus cumlaude, Leony mendapat beasiswa dari Gojek sebagai bentuk apresiasi kepadanya. Ia tidak menyangka bahwa ia akan mendapat beasiswa tersebut. Beasiswa yang diberikan Gojek berupa biaya untuk kuliah S2 selama 2 tahun.
“Cita-citaku ingin menjadi dosen. Aku suka hukum, tapi aku nggak ada cita-cita menjadi hakim atau jaksa. Karena aku suka hukum, aku ingin membaginya kepada banyak orang. Jadi, salah satu caranya ya itu, dengan menjadi dosen,” kata Leony.
Dia menerangkan, alasan awal menjadi driver ojol sangatlah sederhana, hanya untuk mengisi waktu luang. Namun, di sisi lain, ia juga ingin membantu perekonomian keluarganya dalam hal uang saku semasa kuliah.
“Awalnya, aku cuma ingin cari tambahan uang saku saja karena nggak mau membebani orangtua. Orangtuaku kan, bekerja sebagai karyawan swasta, apalagi aku punya adik yang mau masuk kuliah juga. Jadi, aku bertekad untuk mencari uang sendiri,” ujarnya, Rabu 15 Januari 2020.
Gadis alumni Fakultas Hukum Undip ini mengaku bahwa ia awalnya tidak bekerja. Namun, sejak semester 2, ia mulai bekerja part time di sebuah rumah makan. Ia juga mengikuti organisasi debat yang ada di fakultasnya sejak menjadi mahasiswa baru. Bahkan, ia beberapa kali menjuarai lomba debat yang ia ikuti, salah satunya Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa tingkat Nasional tahun 2018 bersama 2 temannya mewakili universitas.
Menuntut ilmu di luar kota, menjadikan risiko tersendiri bagi Leony. Ia dituntut untuk bisa mandiri dalam segala hal, termasuk saat ia memutuskan untuk menjadi seorang driver ojol. Keinginan tersebut sempat ditentang oleh orang tuanya. Namun, Leony tetap berusaha meyakinkan orangtuanya bahwa ia akan baik-baik saja.
“Mama sama Papaku itu awalnya nggak ngebolehin aku buat jadi driver ojol, soalnya kan, aku cewek dan risikonya pasti besar. Mereka takut kalau aku kenapa-kenapa di jalan. Apalagi kalau sampai malam gitu. Tapi, karena aku udah berniat buat nggak menyusahkan orang tua, jadi ya, aku berusaha untuk meyakinkan mereka,” ujarnya.
Leony mendaftar sebagai driver ojol saat ia mulai memasuki semester 5. Saat itu, aktivitas perkuliahannya sudah mulai berkurang. Ia mendaftarkan dirinya di Gojek. Ia kuliah sambil ngojek. Gadis kelahiran Bogor ini bisa mengatur waktu antara kuliah dan ngojek. Kadang sambil nunggu orderan penumpang, dia baca buku yang telah dibawa.
Biasanya, dalam sehari, Leony bisa menerima 5 orderan. Ketika kuliahnya libur, ia bisa mendapat sampai 20 orderan. Ia menargetkan bayaran sebanyak Rp 50 ribu setiap hari. Uang yang ia dapat selama bekerja cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, selain itu keperluan kuliah seperti cetak atau print. Selama menjadi driver ojol, Leony juga mengikuti komunitas Gojek Indonesia di Semarang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Leony Driver Ojol Kini Studi S2 Hukum Undip atas Beasiswa Gojek, https://jateng.tribunnews.com/2020/01/23/leony-driver-ojol-kini-studi-s2-hukum-undip-atas-beasiswa-gojek.
