Pandemi Covid-19 belum usai.
Perekonomian masyarakat belum pulih.
Penyaluran bansos kepada masyarakat pun masih berjalan.
Masalahnya, tak jarang penyaluran bansos untuk warga terdampak Covid-19 justru mengundang kerumunan.
Padahal prinsip penyaluran bantuan adalah untuk meringankan warga terdampak pandemi, bukan malah meningkatkan risiko penyebaran Covid-19.
Polres Banjarnegara kembali memberikan bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Tetapi ada yang berbeda dalam penyaluran bantuan kali ini.
Polres memanfaatkan ojek online Sarsipol yang tergabung dalam Keluarga Besar Driver On Line Banjarnegara (KBDOB).
Dengan demikian, warga penerima bansos tidak perlu berkumpul dalam satu tempat yang bisa meningkatkan risiko penularan.
Apalagi saat ini sedang ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Banjarnegara sejak 11 hingga 25 Januari 2021.
“Karena saat ini masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kita tidak bisa melakukan hal-hal yang mempunyai pontensi kerumunan.
Maka kita memanfaatkan fasilitas ojek online yang saat ini sudah tergabung dalam Sarsipol,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto, Sabtu (16/1/2021) seperti dilansir dari TribunJateng.com.
Metode penyaluran bansos semacam ini sejalan dengan penerapan protokol kesehatan, khususnya terkait prinsip menjaga jarak atau menghindari kerumunan.
Kapolres pun berharap, kerjasama dengan ojol ini bisa memberikan solusi alternatif bagi masyarakat terdampak pandemi.
Sementara itu, Kasat Binmas AKP Rusmiyatun, mengatakan, paket sembako ini disampaikan langsung kepada rumah masing-masing penerima.
Mereka yang menerima adalah yang terdampak adanya pandemi covid-19 di wilayah Kota Banjarnegara, baik masyarakat miskin, janda, hingga lansia.
“Bantuan berupa paket sembako kepada lansia, janda dan masyarakat kurang mampu, semoga bisa membantu meringankan beban hidup,”katanya.
(TOW)
