Bukan Cuma Diskon, Gojek Ungkap Cara Mempertahankan Usaha di Tengah Pandemi

Sebagai salah satu sektor yang paling diminati, pengusaha kuliner harus memiliki strategi khusus mempertahankan bisnis di antara persaingan yang ketat. (Foto: CNN Indonesia/Daniela)

Mempertahankan usaha yang sudah berjalan kerap menjadi tantangan bagi para pelaku usaha. Tak sedikit yang merasa mempertahankan lebih sulit daripada memulai, terlebih usai pandemi Covid-19 melanda.

Di tengah segala keterbatasan yang ditetapkan dalam upaya menangani pandemi, bisnis tetap harus dijaga. Saat ini, persaingan semakin ketat karena digitalisasi. Salah satu sektor usaha yang paling diminati adalah kuliner, seiring kemudahan memesan makanan atau minuman seperti yang ditawarkan aplikasi Gojek.

Head of Food & Platform Merchant Marketing Gojek Felicia Wijaya menyatakan, menjalankan bisnis pasti akan melewati berbagai fase, baik manis maupun pahit. Pada masa sulit, pelaku usaha dapat menerapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan omzet.

Kualitas produk dan cara pemasaran menjadi kunci mempertahankan bisnis. Pelaku usaha bertanggung jawab penuh atas kualitas produknya, yang harus dijaga secara konsisten demi kepuasan konsumen.

Berikutnya, Felicia menyarankan untuk mengoptimalisasi penggunaan media sosial, misalnya melalui pemberian giveaway di akun Instagram. Atau jika ada dana lebih, gunakan fasilitas iklan pada platform terkait.

Selain itu, pelaku usaha kuliner juga bisa mengikuti promo yang disediakan GoFood. Seperti diketahui, GoFood selalu menyediakan berbagai promo dan kampanye dari beragam resto, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Felicia menyatakan, promo dapat membantu mendongkrak pendapatan. Terlebih, pelaku akan memperoleh visibilitas dengan merek usaha yang terpampang pada banner promo di bagian atas tampilan GoFood.

Orang Indonesia itu suka banget yang namanya diskon. Jadi kalau di GoFood, teman-teman yang ikut promo GoFood akan dapet subsidi dari Gojek, terus setelah itu bisa dapetin visibilitas khusus pada aplikasi,” ujarnya.

Menurut Felicia, dalam mempertahankan bisnis pelaku usaha juga harus mampu menjaga pelayanan terhadap konsumen. Hal itu bisa dilakukan dengan menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen, serta menyediakan customer service untuk melayani pertanyaan dan komplain.

Dia juga mengingatkan agar pelaku usaha mengutamakan keamanan dan higienitas produk dengan proteksi berlapis, misalnya menggunakan selotip pada kotak makanan atau cable ties yang berfungsi mengikat plastik pembungkus.

Lewat sosmed, pelaku usaha bisa menunjukkan proses pembuatan makanan, misalnya yang di dapur pakai sarung tangan, supaya pembeli tahu dan percaya. Penting kalau bikin apa-apa itu di-post, jangan disimpan sendiri,” tutur Felicia.

Sementara untuk pembayaran, Gojek menyediakan fitur GoPay yang menjadi opsi paling tepat pada masa pandemi. Dengan GoPay, pelaku menjaga kesehatan diri sendiri, serta turut berperan melindungi orang-orang di lingkungan sekitar, dan konsumen.

Di samping itu, GoPay menjamin keamanan pengguna dengan PIN sebagai verifikasi transaksi, juga kode OTP (One Time Password). Felicia menegaskan, Gojek tak pernah meminta kode OTP kepada pengguna untuk urusan apapun.

Di masa pandemi, kita enggak tahu orang itu benar-benar bersih atau enggak, jadi pakai (pembayaran) nontunai, jangan kartu, pakai GoPay. GoPay membantu banget untuk berjualan dengan aman,” kata Felicia.

(TOW) Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia

Loading...