Bos Gojek Beri Saran untuk Sri Mulyani Soal Pajak Bisnis Digital

CEO Gojek, Nadiem Makarim, hari ini bertemu langsung dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Pertemuan keduanya berlangsung saat diskusi ‘Kerja Nyata Membangun Negeri’ dalam peringatan 71 Hari Oeang di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Dalam kesempatan diskusi panel tersebut, Nadiem mengemukakan pendapatnya terkait rencana pemerintah menyasar pajak di industri start up digital seperti e-commerce dan transportasi online.

“Saran saya perlu hati-hati sekali. Walaupun kita gede, tapi masih bleeding (berdarah-darah) satu dua tahun ke depan. Kalau pemerintah ingin canangkan target besar ke pemain, investor akan menarik diri, dan pertumbuhan akan terhambat,” kata Nadiem.

Baca:

Menurut dia, pemerintah perlu memberi banyak ruang terlebih dahulu pada perusahaan teknologi untuk berkembang. Potensi pajak yang besar justru datang saat perusahaan digital sudah semakin besar, dengan database pelanggan yang tercatat dengan baik.

“Saran saya ikuti filsafat teknologi. Artinya semua orang masuk dulu ke transaksi digital, baru meningkatkan revenue pajak ke depannya. Move orang ke cashless, dari digital itu bisa diraih jauh lebih banyak pajak, saat semua sudah terdigitalisasi,” jelas Nadiem.

Diungkapkannya, pengemudi Gojek sendiri, baik ojek maupun taksi online, hampir semuanya berasal dari kalangan menengah bawah.

“Kalau Gojek kebanyakan kelas menengah bawah. Kalau Gocar menengah bawah juga tapi sedikit lebih tinggi. Enggak semuanya juga punya mobil sendiri, ada yang sewa, atau dia leasing untuk melaksanakan bisnis itu,” terang Nadiem.

(detik/tow)

Loading...