Blue Bird Masih Tunggu Aturan Main dari Pemerintah Soal Taksi Listrik

PT Blue Bird Tbk (BIRD) menyebutkan pihaknya memang akan menjajal penggunaan mobil listrik dalam waktu dekat.

Penggunaan kendaraan ini masih menunggu aturan dari pemerintah. Namun, perusahaan sudah menganggarkan dana pembelian kendaraan tersebut di tahun ini.

Head Investor Relation Blue Bird Maichael Tene mengatakan alasan perusahaan taksi ini masuk dalam sektor mobil listrik karena masih belum adanya pesaing di sektor tersebut. Di tahap awal, perusahaan mengakui tak akan memasok armada mobil listrik dengan tipe city car terlalu banyak.

Basically tunggu perijinan, memang mau masuk (ke mobil listrik). Karena belum ada yang masuk ke sana dan komitmen untuk lingkungan support kendaraan berbahan energi terbarukan, tidak menggunakan fossil fuel,” Michael saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).

Baca Juga :  Kemeriahan Acara Tedak Siten Putri Pertama Bos Go-Jek

“Kan pemerintah punya policy energi terbarukan, less fossil fuel. Jadi, kita support. Tunggu perizinan, ada perpres soal mobil listrik. Setelah izin selesai, baru kita mulai. Mudah-mudahan tahun ini, kita tunggu,” tambahnya.

Michael enggan menjelaskan lebih lanjut terkait dengan rencana ini, termasuk jumlah armada yang akan dipasok dalam tahap percobaan ini.

“Saya tidak bisa disclose dulu dengan siapa (pengadaan mobil listrik). Tapi jenisnya passengercar, tidak banyak, trial dulu,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan bahwa rencana Blue Bird menggunakan mobil listrik ini untuk armadanya menggunakan mobil China, BYD, dan memasang charging station ke PLN. Untuk itu perusahaan memesan Showcase Electric Vehicles Charghing Stasion kepada PLN yang akan dipasang di salah satu pool terbesar di Jakarta.

Baca Juga :  Brutal! Lagi "Offline" di Sekitar Bandar Udara Adi Sucipto, Driver Ojek Online Digebukin

Saat ini Peraturan Presiden (Perpres) untuk kendaraan listrik memang masih dalam tahap penyelesaian terakhir. Sementara, Perpres kendaraan listrik sudah lama disiapkan.

Capex 2019

Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senillai Rp 1,5 triliun. Dana ini akan digunakan untuk pengadaan 3.000 armada taksi baru dalam rangka peremajaan dan juga untuk pengadaan sejumlah mobil listrik yang saat ini masih dirahasiakan jumlahnya.

“Capex Rp 1,5 triliun, ga terlalu besar kalau dari capex (untuk mobil listrik). Untuk beli kendaraan dalam konteks peremajaan, ada yang untuk teknologi,” jelas dia.

Saat ini perusahaan secara total memiliki 28 ribu armada yang terdiri dari 21 ribu armada taksi reguler, seribu armada taksi eksekutif dan sisanya bus. Saat ini tingkat utilisasi taksi Blue Bird mencapai 70% hingga akhir Desember 2018.

Baca Juga :  Ayo Bantu Firly Sembuh, Anak Driver Ojek Online yang Lumpuh Kakinya

(cnbcindonesia/TOW)

Loading...