Bersihkan Rumah Pakai Go-Clean dari Go-Jek, Begini Kesan Pelanggan

Tak semua rumah dianugerahi ART (asisten rumah tangga). Kalau sudah begitu, pekerjaan rumah pun menjadi kerja bakti antara suami dan istri, terlebih lagi jika istri juga seorang pekerja kantoran.

Jujur saja, jika tak ada pembantu dan dalam situasi suami-istri bekeja, membersihkan rumah menjadi pekerjaan yang dikerjakan secara asal. Ya, asal terlihat bersih dan rapi sudah cukup rasanya. Mengelap kaca, tralis atau pajangan tentu bukanlah hal yang bisa dikerjakan setiap hari, bahkan sebulan sekali saja belum tentu.

Maraknya jasa pembersih rumah yang dipesan secara online atau yang lebih dikenal Go-Clean membuat saya sangat tertarik untuk mencobanya. Berikut pengalaman memakai jasa Go-Clean dari Go-Jek Indonesia untuk membersihkan rumah:

Saya memesan lewat aplikasi Go-Life, kemudian memilih Go-Clean. Ada dua pilihan; With Tools (cleaner membawa alat-alat pembersih rumah) dan No Tools (alat pembersih rumah disediakan sendiri). Saya memilih With Tools dengan biaya Rp 45 ribu per jamnya. Sementara No Tools Rp 35 ribu perjam.

Setelah itu saya harus memilih ruangan mana saja mana yang mau diberikan. Pada aplikasi saya memilih satu kamar tidur, satu kamar mandi dan satu ruangan lain dengan estimasi pengerjaan dua jam. Ini waktu minimal dalam memesan Go-Clean. Biayanya pun menurut saya masuk akal Rp 90 ribu.

Langkah selanjutnya adalah memilih gender atau jenis kelamin pekerja yang akan membersihkan rumah. Saya memilih pekerja wanita. Setelah melakukan pemesanan yang cukup mudah dan singkat, cleaner (orang yang akan membersihkan rumah) menelepon untuk konfirmasi.

Tak sampai setengah jam dari pemesanan, cleaner sudah datang karena rumahnya yang tidak jauh dari alamat saya. Namun memang tidak semua cleaner jarak rumahnya dekat dengan rumah konsumen.

Cleaner yang bernama Maryati itu tiba dengan ramah menyapa saya dan menanyakan bagian mana yang terlebih dulu dibersihkan. Dia juga tampak membawa tas besar berisi alat-alat pembersih rumah tangga.

Saya memilih ruangan kamar tidur untuk dibersihkan terlebih dahulu. Maryati pun segera mengeluarkan alat-alat dari tasnya dan langsung membersihkan kamar. Dimulai dari membersihkan kasur, dia menawarkan untuk menggantikan sprei, mengelap seluruh meja yang ada di kamar. Tanpa diperintah, Maryati kemudian membersihkan kaca dan tralisnya (ini bagian yang paling tidak pernah saya bersihkan).

Debu-debu pun keluar dari kamar saya yang kemudian disapu dan dipel. Area depan kamar saya pun ikut disapu dan dipel plus membuang sampah. Membersihkan kamar saya sendiri saja hampir satu jam (sekitar 50 menit). Dilanjutkan membersihkan kamar mandi dan membersihkan ruang keluarga di lantai dua dengan menyapu dan mengepel.

Masih ada sisa waktu setengah jam. Maryati menawarkan untuk menyapu dedaunan yang ada di halaman rumah. Sebelumnya ia pun sempat menyapu bagian tangga dan mengelap-ngelap kaca di ruang keluarga.

Sejak awal pemesanan saya tidak berekspektasi banyak dari Go-Clean. Tapi saya cukup takjub dengan hasilnya dan inisiatif cleaner yang menawarkan diri untuk membersihkan bagian-bagian lain di rumah.

Jika berdasarkan aplikasi hanya dua ruangan dan satu kamar mandi yang dibersihkan. Namun, ketiga ruangan tersebut berhasil dibersihkan dalam waktu kurang dari dua jam. Saya pun merasa tidak rugi karena cleaner mau mengerjakan sesuai batas waktunya bukan berdasarkan ruangan. Oh ya, satu lagi yang belum saya sebutkan. Saat Maryati mengambil sampah di dapur, ada beberapa piring dan gelas kotor, dia pun sempat mencucinya.

Hanya dalam waktu dua jam, rumah bersih dan wangi berkat Go-Clean. Pengalaman pertama yang cukup mengesankan dan tertarik melakukan pemesanan ulang Go-Clean di lain waktu. Saran saya jika ingin mencoba, jangan ragu untuk meminta cleaner membersihkan bagian-bagian yang fokus ingin dibersihkan karena dari berbagai pengalaman teman yang menggunakan Go-Clean tak semua cleaner memiliki inisiatif yang tinggi.

(wolipop/tow)

Loading...