Beredar Kecurangan Sopir Uber Pakai “Fake GPS”, Tarif 100 Jadi 600 Ribu

Maraknya jasa transportasi online yang tersedia saat ini memang memudahkan kehidupan kita, tapi patut diwaspadai pula oknum-oknum yang memanfaatkan teknologi untuk melakukan penipuan.

Penipuan memanfaatkan teknologi ini dialami oleh sejumlah penumpang Uber, yang mengaku ditipu oleh pengemudinya. Bagaimana penipuan itu terjadi?

Menurut pengakuan seorang penguna bernama Jessica Hertania, ia memesan UberX untuk menjemputnya di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, ke Pantai Indah Kapuk (PIK) Avenue, Jakarta Utara, dengan tarif yang tertera adalah Rp 36 ribu. Jessica berangkat bersama saudara dan ibunya sekitar pukul 3 sore, sementara sopir Uber yang menjemputnya diketahui bernama Erlangga.

Ketika tiba di lokasi tujuan, Jessica terkejut saat melihat tarif yang ditunjukkan si sopir di aplikasi ponselnya sangat tinggi dari yang seharusnya, yaitu Rp 275 ribu.

Melihat ada keanehan, Jessica menolak untuk membayar dengan besaran tarif tersebut karena yang seharusnya hanyalah Rp 36 ribu. Katanya, si sopir mengaku tidak tahu menahu soal itu dan malah meminta Rp 150 ribu saja dulu dengan menjanjikan pihak Uber akan menggantikan uang tersebut kalau benar tarifnya hanya Rp 36 ribu.

“Di situ dia juga berani ngasih nomor handphone-nya dan namanya, ya sudah akhirnya setuju kan,” tulis Jessica lewat akun Line miliknya.

Baca:

Jessica pun melaporkan hal ini ke pihak Uber dan kelebihan tarif yang dibayarnya, telah dikembalikan Uber ke akun saudaranya. Tapi, sopir tersebut malah menelepon terus saudaranya untuk meminta biaya Rp 100 ribu lagi yang belum dibayar.

Argo Rp 100.000 Jadi Rp 600.000

Tak berhenti sampai di situ, sopir itu juga melancarkan aksi serupa ke penumpang lain, yang ternyata keponakan dari saudara Jessica.

Ia menceritakan, perjalanan dari Mangga Dua ke Karawaci yang tarifnya seharusnya kurang dari Rp 100 ribu malah melambung jadi Rp 600 ribu. Si sopir juga ternyata menggunakan nama yang berbeda, dari sebelumnya Erlangga jadi Hermansyah.

Diketahui, sopir menggunakan trik fake GPS untuk mengacaukan rute perjalanan sehingga terkesan lebih jauh dan membuat tarif jadi semakin mahal pula. Hal itu bisa dilihat dari gambar bukti perjalanan yang diunggah Jessica, di mana rutenya dalam aplikasi terlihat dibuat ke sana kemari dari yang seharusnya.

Kejadian serupa juga pernah dialami oleh seorang perempuan bernama Visca Anastashia, yang mengaku pada Juli lalu harus membayar biaya perjalanan Rp 950.000 dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, ke Cikarang, dengan sopir Uber bernama Budi.

Dia menduga oknum ini juga melakukan penipuan rute perjalanan dengan fake GPS sehingga aplikasi Uber mengukur kilometer yang sangat panjang dan tak beraturan.

Oleh karena itu, patut diwaspadai modus-modus penipuan semacam ini dan segera laporkan saja driver yang seperti ini ketimbang membayar tarif yang tak seharusnya.

Diwartakan kumparan.com, pihak Uber Indonesia sendiri belum memberikan tanggapan terkait hal ini saat dihubungi.

(kumparan/tow)

Loading...