Begini Cerita Totok, Driver Ojek Online yang Dituduh Pakai Narkoba dan Dianiaya Polisi Gadungan

Pengemudi ojek online bernama Totok Sunarto (57) dituduh menggunakan narkoba oleh polisi gadungan yang mengaku dari satuan reserse narkoba di wilayah Tangerang. Polisi gadungan tersebut berinisial DA (24), BD (28), dan AJ (33). Mereka melakukan aksinya di depan Hotel FM 3, Jalan MH Thamrin, Kota Tangerang pada Kamis (25/7/2018) pukul 02.30 WIB.

“Begitu mereka datang, persis di depan ku. Dari mobil keluar dua orang langsung bawa pistol. Nunjuk-nunjuk ke saya ‘Narkoba kamu ya, narkoba’,” kata Totok di Mapolres Tangerang Selatan pada Selasa (7/8/2018).

Saat itu, Totok baru mengantarkan penumpang dari arah Pagedangan. Ia berhenti menunggu pesanan penumpang di depan Hotel FM 3, tempat biasa ia dan teman-teman ojek online mangkal. Tiba-tiba, sebuah mobil Avanza berwarna hitam mendekatinya dan langsung menariknya ke dalam mobil. Totok kemudian dianiaya para pelaku di dalam mobil.

Baca Juga :  Parkir Sembarangan, Ojek Online Dirazia Dishub DKI Jakarta

“Di dalam mobil saya pikir polisi tapi kok saya dianiaya terus-terusan. Saya juga enggak boleh lihat, disuruh nunduk terus. Saya ditimpuk pakai benda keras di belakang (leher), enggak tahu pakai apa,” kata dia.

Adapun sepeda motor yang biasa digunakan Totok yang diparkir di depan Hotel FM 3 belum ditemukan sampai sekarang. Saat penganiayaan, kata Totok, mulut, hidung, dan kepalanya diplester menggunakan lakban. Selain itu, barang-barng Totok, seperti kartu ATM, perhiasan, dan ponsel dirampas.

“Tas saya diambil, bahkan cincin batu akik saya di tangan dan di tas ada tiga diambil,” kata dia.

Setelah dibawa berkeliling di dalam mobil dan dianiaya, korban ditinggalkan oleh para pelaku di Jalan Tol BSD KM 08, Serpong, Tangerang Selatan. Korban ditemukan oleh petugas patroli tol yang kemudian membawanya ke rumah sakit.

Baca Juga :  Batas Atas Tarif Ojek Online Dihilangkan, Ini Penjelasannya

“Saya hampir tidak bisa bernapas. Sampai saya sadar di pinggir tol enggak ada yang mau nolongin, itu jam 3 pagi. Akhirnya ada petugas yang bantu,” ucap Totok.

Hingga hampir pekan kedua setelah kejadian, Totok mengaku belum melaporkan kejadian tersebut ke perusahaan ojek online tempatnya bekerja, yaitu Go-Jek. Ia mengaku masih belum sehat benar untuk ke Kantor Go-Jek. Kasus ini ditangani Kepolisian Resor Tangerang Selatan.

(kompas/tow)

Loading...