Bantuan Para Donatur untuk Driver Go-Jek Tahajudin

Masih ingat kisah driver Gojek Tahajudin (di SIM tertulis Muhamad Tajudin) yang bekerja sambil membawa serta kedua putranya?

Kisah inspiratif Tahajudin ini menimbulkan simpati sejumlah pihak. Beberapa donatur berdatangan untuk membantu meringankan beban ayah Rifki (7) dan Rafka (1) tersebut.

Dikutip dari kumparan.com, para donatur meminta alamat dan nomor telepon Tahajudin untuk memberikan donasi langsung. Ada yang mengirimkan bantuan melalui paket, ada juga yang mendatangi langsung.

Salah satu donatur yang mendatangi langsung Tahajudin adalah Abi Liong. Pria yang tinggal di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, ini membantu berbagai kebutuhan Tahajudin, dari pakaian, hingga berbagai kebutuhan yang menunjang pekerjaannya. Abi bertemu langsung dengan Tahajudin setelah berhari-hari kesulitan menghubunginya.

“Maksud hati menemui Pak Udin berserta kedua anaknya di restoran KFC sekalian mentraktir anak-anak Pak Udin makan enak sedikit, namun sayang ternyata dua anak Pak Udin sudah dititipkan di tempat saudara Pak Udin,” ujar Abi membeberkan pertemuannya dengan Tahajudin, Kamis (26/10).

Abi membeberkan, saat ini kedua anak Tahajudin dititipkan di rumah bibinya di Cikarang. Kondisi di Cikarang pun tak lebih baik. Bibi Tahajudin bekerja sebagai pemulung. Rifki dan Rafka harus tinggal di kawasan kumuh yang penuh dengan botol-botol plastik bekas.

“Pak Udin saat ini tidak menarik Gojek dengan alasan yang cukup ironis. SIM-nya sudah expired per September kemarin dan Pak Udin tidak punya uang untuk perpanjang SIM,” tutur Abi.

Baca:

Akhirnya, untuk mencari nafkah, Tahajudin bekerja di toko peralatan teknik di kawasan pertokoan Glodok. Sehari-hari ia mengangkut dan mengirim barang dengan upah harian sekitar Rp78.000.

Tak tinggal diam, Abi membantu Tahajudin memperpanjang SIM C-nya agar bisa kembali bekerja sebagai driver Gojek. Dia juga meminta Tahajudin memperbaiki ponselnya yang rusak.

“Saya berikan Pak Udin uang Rp 200.000 untuk membetulkan speaker HP-nya yang rusak. Kemarin saya telepon dia 3 kali dan saya tidak bisa dengar suara dia sama sekali sampai Pak Udin inisiatif mengirimkan WA message ke saya. Menurut saya, HP adalah tool utama dia untuk berkomunikasi dengan pelanggan Gojek bila ingin bekerja,” kata Abi.

“Dua jam kemudian setelah pertemuan saya dengan Pak Udin, sekarang HP-nya sudah bagus, Pak Udin sudah menelepon saya dan tes suara. Happy juga saya. Pak Udin juga jujur, dia bilang ongkos reparasi hanya Rp 125 ribu. Dan dia tanya uangnya mau dikemanakan, saya bilang untuk Pak Udin makan saja,” imbuhnya.

Saya bilang Pak Udin agar tidak patah semangat. Hidup mungkin boleh menghantam kita jatuh, tapi kita harus bangkit berdiri dan berjalan maju lagi.

Abi masih berencana memberikan berbagai bantuan untuk Tahajudin. Baginya ‘lebih baik memberikan alat pancing ikan daripada memberi sebakul ikan’. Semoga kisah Tahajudin dan Abi juga menginspirasi.

(kumparan/tow)

Loading...