Awas! Penipuan Online Bermodus Manipulasi Psikologis Mengincar OTP

Ilustrasi penipuan online. (Istockphoto/ Gangis_Khan)

Head of Merchant Platform Business Gojek, Novi Tandjung mengatakan maraknya penipuan online yang kerap menyasar masyarakat dianggap sebagai kejahatan bermodus manipulasi psikologis.

Cara ini dinilai sering berhasil untuk meraup data dan informasi vital dari para korban, salah satunya kode One Tim Password atau OTP.

Modusnya yang paling tinggi adalah manipulasi psikologis. Lewat cara ini para mitra UMKM kami dibujuk dan dimanipulasi secara psikologis agar secara cuma-cuma mengirimkan OTP dan data pribadi,” ujarnya saat konferensi pers virtual Kamis (18/2).

Ia menjelaskan, modus kejahatan ini dilakukan dengan mengiming-iming korban untuk pencairan dana yang mudah, kelancaran pendaftaran serta kebutuhan operasional lain yang dianggap memudahkan mitra.

Baca Juga :  Gelar Pertemuan dengan Manajemen Gojek, Ditlantas Polda Juga Berikan Training Safety Riding

Dilansir dari CNN Indonesia, lebih lanjut ia mengatakan manipulasi psikologis ini menjadi modus penipuan utama yang menyasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sejak 2020 lalu.

Namun Novi mengklaim penipuan dengan modus itu kian menurun seiring tingginya kepedulian keamanan digital dari para mitranya. Hal ini disebut berkat kerja para komunitas yang dibinanya untuk mensosialisasikan literasi digital.

Makin tinggi kepedulian keamanan digital ini maka laporan kejahatan semakin turun. Edukasi keamanan digital lewat komunitas dilakukan,” ujarnya.

Ia menambahkan Gojek memiliki proteksi kecerdasan buatan yang memiliki fitur back-end security management untuk melindungi modus kejahatan lain, seperti phishing dan pengambilan data para mitra.

Baca Juga :  Lompatan Besar Ekonomi, Pakar: GoJek Sudah Membuktikan Bisa dan Berhasil

Kejahatan digital yang beberapa kali dilakukan oleh pelaku kejahatan siber pernah dialami oleh mitra UMKM-nya Ayi Ajat Pemilik Bubur Ayam Diva Bandung. Menurut Ayi, ia pernah mendapatkan telepon dengan modus pencairan dana (withdraw) di hari libur. Padahal pihak Gojek tidak melayani pencairan dana di hari libur.

Saya pernah ngalamin mendapat telpon dengan modus pencairan dana dengan transfer di hari libur. dia meminta no HP, KTP, nama ibu dan minta OTP,” ujar Ayi.

Ayi mengatakan, ia langsung mengkonfirmasi ke layanan aduan mitra UMKM melalui sambungan telepon, dan dinyatakan bahwa hal tersebut merupakan modus kejahatan digital.

Saya curiga. saya inisiatif saja hubungi pihak Gojek. Dan dengan cepat dia menyatakan itu modus,” katanya

Baca Juga :  Mantap! Ribuan Driver Gojek dari 17 Kota Telah Mendapatkan Vaksinasi

Lebih lanjut ia mengakui salah satu fitur keamanan yang cukup berhasil melindunginya dari kejahatan siber adalah OTP.

(TOW)

Loading...