Arogan, Ketua Grab Balikpapan Dituntut Mundur

Dalam demonstrasi yang di lakukan para pengemudi Ojek Online (Ojol) Grab di depan Hotel HER Kota Balikpapan, salah satu tuntutannya meminta Ketua Grab Kota Balikpapan, Hendrik mundur dari jabatannya.

Salah seorang koordinator dari Grab roda empat, Nur Deni Irawan menjelaskan, para rekan-rekan Grab meminta ketua Grab tersebut mundur karena dianggap arogan dan sering bersikap semena-mena.

Diakuinya, akun para driver sering di-suspend tanpa alasan yang jelas.

“Dia bisa men-suspend, menutup aplikasi Grab teman-teman kami secara sepihak dan bisa bekukan akun kami. Bahkan tanpa alasan yang jelas,” ujarnya.

Menurutnya, ketika akun para driver telah disuspend, maka driver tersebut tidak dapat beroperasi lagi. Bahkan, dirinya juga menegaskan bahwa yang bersangkutan juga tidak pernah memberikan alasan yang jelas saat ada akun driver yang terkena suspend.

Baca Juga :  Kabar Gembira! Menhub Pastikan Ojek Online Tak Kena Ganjil- Genap

“Kalau sudah dibekukan akun kami, kita gak bisa cari nafkah lagi. Terus kalau ditanya, dia gak pernah jawab alasannya kenapa,” ungkapnya, Kamis (4/4/2019)

Ucap Deni, Alasan Hendrik selalu mengatakan permasalahan dari sistem Jakarta. Padahal dirinya cek di Jakarta tidak ada masalah.

“Ternyata dari Balikpapan yang membekukan akun kami,” ucap Deni.

Ia menambahkan, pohaknya tetap meminta Hendrik turun dari jabatannya sebagai ketua Grab di Kota Balikpapan, karena dinilai bersikap bukan sebagai pemimpin.

“Kami selalu di anak tirikan. Seperti anak-anak saja, tidak cocok sebaga pimpinan Grab di Balikpapan,” pungkasnya.

(tribunnews/tow)

Loading...