Para pengemudi taksi yang biasa mangkal di Stasiun Purwosari menangkapi sejumlah pengemudi taksi online, Jumat (21/7) siang.
Selanjutnya, mereka membawa sejumlah pengemudi taksi online ke Mapolsek Laweyan, Jumat (21/7) sore.
Para pengemudi taksi konvensional menganggap, para taksi online melanggar kesepakatan. Pengemudi taksi Mahkota, Drajat Imam mengatakan, hari ini telah terjadi dua kali pengemudi taksi online mengambil penumpang di Stasiun Purwosari.
Pada Jumat (21/7) pagi, pihaknya menahan satu pengemudi UberX yang mengendarai mobil Brio merah plat B.
“Sudah kami tegur untuk memberitahukan teman-temannya agar tidak mengambil penumpang lagi di Purwosari. Siangnya malah ada dua pengemudi UberX yang masih nekat mengangkut penumpang,” katanya.
Ia pun mengatakan, pihaknya lantas menyerahkan kedua pengemudi taksi online tersebut ke pihak kepolisian agar tidak ada aksi main hakim sendiri.
Baca:
- Sopir Taksi Demo, Pengelola Hotel di Solo Pusing Tamu Tak Dapat Kendaraan
- Sebelum ke Balai Kota, Massa Demo Taksi di Solo Orasi di Bundaran Gladak
“Alibi mereka menjemput saudaranya, tapi setelah kita desak, mereka mengakuinya. Sesuai pesan Pak Wali kalau mengetahui kejadian seperti ini agar langsung diserahkan ke pihak berwajib,” ujarnya.
Kapolsek Laweyan, Kompol Santosa membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya membawa 2 pengemudi taksi berplat hitam yang kedapatan mengangkut penumpang di Stasiun Purwosari.
“Ada penumpang yang pesan taksi uber online, langsung ditangkap dan dibawa oleh para pengemudi taksi konvensional,” jelasnya.
Ia menjelaskan, dari pengakuan seorang pengemudi taksi online, para pengemudi itu mengaku baru 3 hari beroperasi.
“Mereka bilang baru coba- coba. Kita telah panggil kedua orangtuanya agar tidak mengulangi perbuatan tersebut dengan membuat surat pernyataan. Harus dipahami, operasional taksi UberX di Solo kan belum diizinkan,” ujarnya.
(tribunjateng/tow)
